Kelompok besar sering tercerai berai karena jarang ada cukup rumput laut untuk mendukung kelompok besar dalam skala waktu yang lama.
Dugong bersifat semi-nomaden; beberapa akan bermigrasi jarak jauh sementara yang lain akan tinggal di sekitar area yang sama seumur hidup.
Perjalanan mereka sepenuhnya didorong oleh ketersediaan makanan.
Dugong biasanya merupakan spesies yang sangat pemalu dan akan membiarkan diri mereka diamati dari kejauhan tetapi menjauh jika diganggu.
Ketika didekati dengan sabar dan hati-hati, mereka terbukti sangat ingin tahu.
III. Makanan Dugong
Kembali ke persoalan makanan, Dugong adalah satu-satunya mamalia laut herbivora di planet ini dan makanan mereka seluruhnya terdiri dari rumput laut.
Mereka menggunakan bibir atas untuk mencabut seluruh tanaman rumput laut daripada hanya memakan daunnya - ini menciptakan fenomena "jalan setapak" dugong berupa jalur berpasir melalui hamparan rumput laut.
Mereka memiliki tingkat metabolisme yang sangat lambat dan ketika rumput laut langka mereka juga akan memakan alga.
IV. Perkawinan dan Reproduksi
Tidak seperti banyak spesies laut lainnya, perkawinan dugong tidak bersifat musiman dan terjadi sepanjang tahun.
Dugong jantan akan membentuk kereta kawin dan mengikuti satu betina yang mencoba kawin dengannya - ini dikenal sebagai "fase mengikuti" yang diikuti oleh "fase bertarung".
Perkelahian dapat terjadi antara jantan atau antara salah satu jantan dan betina dan termasuk percikan, perontokan ekor, gulungan dan lunge tubuh.