#2 Madu dapat membantu melawan sindrom metabolik
Sebuah makalah tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients mengulas manfaat madu dalam melawan sindrom metabolik (MetS), sekelompok faktor risiko spesifik yang ditemukan pada sepertiga orang dewasa AS.
Untuk dapat didiagnosis mengalami MetS, Anda harus memiliki setidaknya tiga dari lima kondisi: lingkar pinggang yang besar (lebih dari 35 inci untuk wanita dan lebih dari 40 inci untuk pria); tekanan darah tinggi; tingkat trigliserida tinggi dan berbahaya dalam darah; kolesterol HDL "kolesterol baik" rendah; dan gula darah tinggi.
Dalam makalah tersebut, para peneliti memaparkan alasan mengapa madu dapat membantu memperbaiki kondisi ini.
Pertama, madu memiliki indeks glikemik rendah, sehingga tidak memicu lonjakan gula darah dan kadar insulin, serta membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Madu juga telah terbukti mencegah penambahan berat badan yang berlebihan dan meningkatkan metabolisme lipid dengan mengurangi trigliserida serta kolesterol total dan kolesterol LDL "jahat", sekaligus meningkatkan HDL "baik".
Sifat antioksidan madu juga membantu mengurangi stres oksidatif, salah satu mekanisme utama dalam MetS.
Singkatnya, stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas yang merusak sel dan kemampuan tubuh untuk melawan efek berbahaya mereka.
Untuk alasan ini, peneliti menyimpulkan bahwa madu berpotensi kuat untuk diintegrasikan ke dalam pengelolaan MetS, baik secara preventif maupun terapeutik.
#3 Madu dapat membantu mencegah pengerasan arteri
Makalah terbaru lainnya tentang manfaat madu mengeksplorasi kemampuannya untuk memerangi pengerasan arteri, penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Diterbitkan pada 2019, juga di jurnal Nutrients, madu dikatakan mengandung lebih dari 180 zat --- termasuk gula alami serta sejumlah besar vitamin, mineral, dan fitokimia.