Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

5 Poin Review Liga Champions, Semifinal Leg 1

29 April 2021   14:16 Diperbarui: 29 April 2021   14:22 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semifinal Liga Champions 20-21 leg pertama telah dilakoni, apa yang bisa diulas untuk dibawa ke leg kedua? (AFP via kompas.com)

Chelsea unggul lewat gol tandang menuju leg kedua semifinal Liga Champions melawan Real Madrid setelah pertarungan ketat di ibukota Spanyol berakhir dengan skor 1-1 (28/4/2021).

Sementara itu, gol tendangan bebas Riyad Mahrez di babak kedua mengantarkan Manchester City mengalahkan Paris Saint-Germain 2-1 di Parc des Princes setelah tertinggal lebih dahulu (29/4/2021).

Poin apa yang bisa dipetik dari dua pertandingan? Berikut 5 ulasan penting dari pertandingan tersebut.

Real Madrid menunjukkan kerapuhan mereka

11 pemain yang memulai pertandingan untuk Real Madrid memiliki total 31 medali pemenang Liga Champions, delapan di antaranya mengantarkan Los Blancos menjadi juara tiga kali berturut-turut antara 2016 dan 2018.

Namun, pengalaman itu tidak berarti banyak melawan Chelsea yang lebih muda dan lebih segar.

Pulisic, Timo Werner dan Mason Mount mengacak - ngacak pertahanan El Real, sementara N'Golo Kante dan Jorginho tidak mengizinkan Casemiro, Toni Kroos dan Luka Modric untuk mengontrol lini tengah seperti yang mereka lakukan di babak sebelumnya melawan Liverpool.

Pengalaman Madrid dalam pertandingan sistem gugur masih bisa menjadi instrumen penting pada pertandingan leg kedua di Stamford Bridge.

Tapi Chelsea boleh untuk optimis bahwa final Liga Champions ketiga mereka sudah di depan mata.

Benzema efektif selagi Werner kehilangan taji

Bos Chelsea Thomas Tuchel tetap memainkan Timo Werner, terlepas bahwa dia baru meraih 3 gol dalam 37 pertandingan untuk klub dan negara.

Tetapi pemain internasional Jerman itu lagi - lagi menunjukkan kurangnya kepercayaan diri di depan gawang, sesuatu yang bisa jadi fatal jika Madrid yang keluar sebagai pemenang setelah dua pertandingan nanti.

Werner melewatkan kesempatan gemilang untuk membuka keunggulan bagi Chelsea saat ia membuang peluang  dari jarak dekat.

Madrid, di sisi lain, berhasil menyelamatkan skor menjadi 1-1 lewat daya upaya Karim Benzema.

Pemain Prancis itu menyamai legenda Real Raul dengan 71 gol Liga Champions untuk menjadi pencetak gol terbanyak keempat dalam sejarah kompetisi.

Golnya juga bisa dikatakan ajaib

Ia menguasai bola di kepalanya sebelum melewati Edouard Mendy yang tak berdaya untuk mencegah Chelsea mencatatkan clean sheet ke-17 dalam 22 pertandingan di bawah Tuchel.

Manchester City menyelesaikan pekerjaan rumah mereka

Lima musim Pep Guardiola di Manchester diisi dengan trofi domestik, namun Liga Champions masih jadi kompetisi yang sulit ditembus.

Musim ini menjadi kali pertama juara Inggris tersebut lolos ke semifinal di bawah pelatih Catalan, tetapi mereka menunjukkan kedewasaan yang memancar ketika berhadapan melawan PSG.

Dalam kesempatan sebelumnya, perjalanan City di Liga Champions selalu berakhir lewat kebobolan banyak gol secara berurutan.

Namun, ada yang berbeda di Paris pada malam itu.

Terlepas bobol lebih dahulu lewat sundulan Marquinhos, tim tamu tetap tenang untuk menjaga ketertinggalan tidak membesar hingga babak pertama berakhir.

Pasukan Guardiola menemukan alur mereka setelah jeda, tetapi kali ini mereka diuntungkan dari dua kesalahan pertahanan PSG untuk mengambil alih keunggulan.

Pertama, Keylor Navas salah menilai umpan silang De Bruyne yang bersarang di sudut jauh sebelum tendangan bebas Mahrez melewati lubang menganga di pagar betis PSG.

Mbappe dan Neymar dikunci pertahanan City

Duo bintang PSG, Neymar dan Kylian Mbappe. terlalu sulit untuk ditahan juara bertahan Bayern Munich di perempat final yang mendebarkan, tetapi City menunjukkan mengapa mereka memiliki rekor pertahanan terbaik di Liga Champions musim ini.

Neymar mengancam sejak awal lewat gerakan kakinya yang cepat dan mengundang pertahanan City untuk berkonsentrasi kepadanya, tetapi kemitraan bek tengah antara Ruben Dias dan John Stones sukses menggalang pertahanan pasukan Guardiola tetap kokoh.

Hanya sekali kecepatan Mbappe membuat Stones mati gaya, tetapi Marco Verratti gagal memanfaatkan umpan silang rendah pemain internasional Prancis itu dan membuang peluang untuk menggandakan keunggulan PSG di awal babak kedua.

Masih banyak yang harus dilakukan City di leg kedua pekan depan, tetapi PSG akan membutuhkan lebih banyak keajaiban dari dua pemain termahal di dunia jika mereka ingin meraih gelar juara Liga Champions kedua berturut-turut.

Chelsea menunjukkan kedigdayaan skuadnya

Chelsea, Manchester City, dan Real Madrid termasuk di antara 12 klub pendiri Liga Super Eropa (European Super League/ESL) yang berusaha mengganyang kompetisi Liga Champions Eropa, tetapi reaksi mereka sejak kemunculan ESL menjadi berbeda.

Niat Chelsea untuk mundur dari ESL memulai efek domino karena keenam klub Inggris yang terlibat kemudian memilih menarik diri dalam waktu 48 jam setelah rencana pendirian ESL dirilis.

Sementara itu, Presiden Madrid Florentino Perez dengan tegas mengatakan proyek ESL tetap berjalan, dengan hanya klubnya beserta Barcelona yang masih bertahan untuk meluncurkan ulang inisiasi tersebut di lain waktu.

Baca juga: "Linimasa Kelahiran dan Kematian Liga Super Eropa"

Keinginan Perez mendirikan kompetisi tersebut adalah pemasukan yang lebih besar bagi klub untuk dapat bersaing di bursa transfer.

Madrid tidak lagi menjadi klub yang digdaya di bursa sejak dihadapkan dengan kekayaan Timur Tengah yang dimotori langsung oleh negara seperti yang dipampangkan Manchester City dan Paris Saint-Germain, yang saling berhadapan di semifinal lainnya pada Rabu, ataupun bisa menandingi oligarki Rusia berupa Roman Abramovich yang menguasai Chelsea.

220 juta (Rp 4 triliun) yang dihabiskan oleh Chelsea musim panas lalu sukses mentransformasikan pemain inti dan pengisi bangku cadangan yang kemudian memainkan peran krusial dalam semifinal melawan Madrid.

Tuchel mampu memasukkan Hakim Ziyech, Kai Havertz dan Reece James dengan waktu 25 menit tersisa untuk memberikan dorongan segar bagi timnya.

Ironisnya, penjualan Eden Hazard ke Madrid dengan harga awal 100 juta euro (Rp 1,7 triliun) juga membantu mendanai petualangan Chelsea di bursa transfer musim panas yang lalu.

Karir Hazard di Madrid, bagaimanapun, telah dihancurkan oleh cedera dan dia hampir tidak memberikan tekanan apa pun kepada mantan klubnya sebagai pemain pengganti di babak kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun