Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jesse Lingard: "Saya Sempat Ingin Berhenti Main Bola Karena Masalah Mental"

22 April 2021   18:18 Diperbarui: 22 April 2021   18:18 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jesse Lingard menemukan kepercayaan dirinya setelah berhasil memanajemen kesehatan mentalnya (West Ham United/kompas.com)

Jesse Lingard mengalami gangguan kesehatan mental dan sempat mempertimbangkan untuk hiatus

Jesse Lingard mengungkapkan bahwa dia pernah mempertimbangkan untuk mengambil jeda karir dari sepak bola tahun lalu karena masalah kesehatan mental yang mempengaruhi dia dan keluarganya.

Lingard kemudian menemukan bahwa membuka diri atas perasaan yang dialaminya telah membantu karirnya naik kembali.

Jesse Lingard telah mencetak sembilan gol sejak pindah ke West Ham dengan status pinjaman dari Manchester United pada Januari.

Penampilan ciamik tersebut membuat Lingard mendapatkan panggilan tim nasional Inggris dan diharapkan menjadi bagian dari skuad Gareth Southgate untuk EURO 2021 musim panas ini.

Ini merupakan sebuah perubahan menakjubkan setelah Lingard tidak bermain satu menit pun di Liga Inggris untuk klub induknya di awal musim.

Pemain berusia 28 tahun itu mengakui perjuangan ibunya dengan depresi memengaruhi kesehatan mentalnya saat dia di United dan membuatnya benar-benar mempertimbangkan apakah dia ingin terus bermain.

"Tidak sepenuhnya berhenti main sepak bola, hanya kemudian saya ingin beristirahat saja," katanya pada acara talk show Presenting...


"Saya datang ke pertandingan dan dengan senang hati duduk di bangku cadangan? Itu bukan saya," ujar Lingard.

"Saya memberi tahu saudara laki-laki saya tempo hari: 'Ingat ketika saya terlihat senang duduk di bangku dan semua ini?' Saya tidak ingin bermain karena konsentrasi saya lenyap."

Sebagaimana pengakuan Lingard, "Saya tidak fokus sama sekali. Saya sedang memikirkan hal-hal lain dan memendam semuanya; jelas, ketika mencoba bermain sepak bola, Anda tidak bisa melakukannya."

Ibu Lingard didiagnosa mengalami depresi hampir sepanjang hidupnya dan menerima perawatan di London tahun lalu yang berarti gelandang United itu menjaga adik laki-laki dan perempuannya saat bermain - situasi yang dia akui sulit.

"Rasanya kamu bukan orang yang sama. Saya merasa seperti saya bukan Jesse Lingard."

"Bahkan ketika di tengah pertandingan, saya merasa sepak bola itu tidak ada, seperti saya tidak ingin berada di sana - itu gila ..."

"Jadi, saya membuka diri kepada klub (Manchester United) dan memberi tahu mereka apa yang saya alami, apa yang ibu saya sedang melalui dan mereka selalu ada untuk membantu," ucap Jesse Lingard dalam wawancaranya.

Lingard menjadi pemain reguler bagi Man United di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer hingga musim lalu, tetapi jarang tampil setelah Natal karena kesulitannya di luar lapangan.

Pemain yang bergabung dengan akademi Manchester United saat berusia tujuh tahun percaya bahwa lockdown Covid-19 yang pertama menjadi titik balik kesehatan mentalnya.

Baca lebih banyak tentang kebangkitan karir Lingard lewat tulisan - tulisan Kompasianers di tautan berikut.

"Saya bisa saja menstop karier saya saat lockdown terjadi (pada Maret 2020), dengan pikiran saya berkata 'Nah, saya tidak ingin melakukannya (bermain bola)'," ucap Lingard.

"Saya bisa saja dengan mudah menyerah tetapi pertarungan dalam diri saya selalu menghidupkan saya kembali dan saat lockdown, saya memilih untuk berangkat ke gym dan berlari."

Lingard yang kembali menemukan motivasi lalu berkata, "Saya kembali berlatih dan ingin lebih bugar dan lebih cepat dari siapa pun dan saya melakukannya."

"Saya merasa bahwa lockdown ternyata bermanfaat bagi saya. Saya menonton pertandingan lama saya kembali dan menonton ulangan pertandingan Piala Dunia kembali dan saya berpikir: 'Ya, itu Jesse Lingard yang asli.'"

"Jesse Lingard pada musim lalu jelas itu bukan saya sama sekali dan Anda bisa melihatnya. Saudaraku yang tinggal bersama saya, dia bisa melihat itu dan dia punya video tentang saya yang sedang berbaring di sofa."

"Saya hanya menatap langit -- langit selama tiga menit dan saudara saya hanya berpikir: 'Apa yang sedang Jesse alami? Dia memikul beban dunia di pundaknya. ' Dan bahkan dia tidak tahu detil dari apa yang saya alami saat itu."

Lingard telah berkembang pesat di bawah mantan manajer Man United David Moyes di West Ham saat mereka berusaha mengamankan finis empat besar, tetapi masa depannya tetap tidak jelas dengan masa pinjaman yang akan berakhir pada akhir musim.

Apapun yang terjadi, dia merasa siap untuk memberikan segalanya setelah 12 bulan yang sulit.

"Saya merasa seperti dengan ibu dan saya, saya telah belajar bahwa ketika Anda membuka diri, Anda merasa seperti kupu-kupu - Anda berada di dalam kepompong dan kemudian Anda bisa melebarkan sayap, Anda bisa terbang."

"Perasaan saya luar biasa dan sekarang saya telah melupakan semua itu dan saya dapat berkonsentrasi pada sepak bola dan keluarga saya."

"Tentu saja, Anda bisa kembali terseret dan akan ada pasang surut dan Anda mencapai titik rendah dalam hidup."

"Tetapi, Anda harus menemukan sesuatu dalam diri Anda, sesuatu yang membuat Anda tidak pernah menyerah, sikap untuk ayo, lagi dan lagi, karena Jesse Lingard tidak pernah menyerah."

Kesehatan mental penting untuk kita semua, apalagi di tengah pandemi. Berbagi dengan orang yang bisa dipercaya serta mencari pertolongan profesional sangatlah disarankan. IntoTheLightID memberikan panduan singkat yg dapat anda baca di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun