Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menanam Pohon untuk Masa Depan: Ajakan Google Doodle pada Earth Day

22 April 2021   11:27 Diperbarui: 22 April 2021   11:39 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google Doodle yang diterbitkan pada halaman depan Google Indonesia untuk Hari Bumi 2021 (tangkapan layar pribadi)

Pada peringatan Earth Day 2021 yang pada Kamis, 22 April, Google menerbitkan doodle atau orat-oret di beranda situsnya tentang seorang wanita yang membaca buku di bawah pohon besar sementara putrinya membawa anak pohon untuk ditanam.

Doodle tersebut dapat diklik untuk kemudian mempertunjukkan sebuah video dimana  orang-orang mengajari anak-anak mereka menanam pohon, pelajaran yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

"Doodle Earth Day tahun ini menyoroti bagaimana setiap orang dapat menanam benih menuju masa depan yang lebih cerah - satu anak pohon pada satu waktu!" Google menulis.

"Planet yang kami sebut rumah terus memelihara kehidupan dan menginspirasi keajaiban. Lingkungan kita bekerja keras untuk menopang kita, yang menuntut kita untuk membalas budi."

"Video Doodle hari ini menunjukkan berbagai pohon yang ditanam di dalam habitat alami, salah satu dari banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga Bumi tetap sehat untuk generasi mendatang."

"Pada peringatan Hari Bumi - dan untuk setiap saat - kami mendorong semua orang untuk menemukan satu tindakan kecil yang dapat mereka lakukan untuk memulihkan Bumi kita. Hal sekecil apapun akan berakar dan berkembang menjadi sesuatu yang indah, " tambah perusahaan asal Amerika Serikat ini.

Ide untuk Hari Bumi lahir dari Gaylord Nelson, senator AS dari Wisconsin dan pertama kali dirayakan pada 22 April 1970, ketika sekitar 20 juta orang turun ke jalan di seluruh penjuru Amerika Serikat untuk lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.

Saat ini, Hari Bumi secara luas diakui sebagai peringatan sekuler terbesar di dunia, yang ditandai setiap tahunnya sebagai hari aksi oleh lebih dari satu miliar orang untuk mengubah perilaku manusia dan menciptakan perubahan kebijakan global, nasional dan lokal.

Sekarang, perjuangan untuk lingkungan yang bersih terus berlanjut dengan urgensi yang semakin meningkat, karena kerusakan akibat perubahan iklim menjadi semakin nyata setiap hari.

Seiring dengan tumbuhnya kesadaran akan krisis iklim kita, begitu pula mobilisasi masyarakat sipil, yang mencapai puncaknya di seluruh dunia saat ini.

Telah muncul kekecewaan atas ketidakseriusan pemerintah di seluruh dunia untuk menerapkan Perjanjian Paris pada tahun 2015 dan frustrasi dengan ketiadaan aksi nyata secara global.

Kita sebagai warga dunia harus bangkit untuk menuntut tindakan yang jauh lebih besar bagi planet kita dan masyarakatnya.

Lingkungan sosial dan budaya yang kita lihat pada tahun 1970 dan melahirkan Earth Day bangkit kembali hari ini.

Generasi muda yang segar dan frustrasi menolak untuk menerima kata-kata hampa dengan jutaan orang memilih turun ke jalan untuk menuntut cara baru ke depan.

Media digital dan sosial mengantarkan percakapan, mobilisasi, protes, dan aksi nyata pada saat Earth Day ke khalayak global, menyatukan setiap orang dari seluruh penjuru dunia untuk bergabung bersama untuk menghadapi tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia.

Salah satu yang mengambil peran, tentu saja, adalah Google Doodle. Selamat Hari Bumi 2021.

Baca juga telaah Google Doodle terkait Indonesia dari kompasianers berikut ini:
"Perjuangan Marie Thomas, Sang Dokter Wanita Pertama Indonesia Tampil di Google Doodle Hari Ini" oleh Aziz Setya Nurrohman
"Tampil di Google Doodle, Benarkah Benyamin Sueb Betawi Asli?" oleh Bung Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun