Mengapa negara bagian lain masih belum melakukan legalisasi? Alasan terbesar mungkin adalah kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan mariyuana dan masalah sosial yang mungkin menyebabkan penyalahgunaan ini.
Laporan dari National Academies of Science, Engineering, and Medicine pada tahun 2017 menyatakan bahwa "bukti konklusif mengenai efek kesehatan jangka pendek dan panjang - baik bahaya dan manfaat - dari penggunaan ganja masih belum ditentukan."
Penentang ganja menggunakan laporan ini untuk mempertanyakan kebijaksanaan legalisasi produk yang ketidakpastian akan keamanannya masih dipertanyakan.
Kekhawatiran ini merupakan faktor utama yang menghalangi negara bagian untuk melegalkan mariyuana rekreasi.
Banyak orang Amerika terus menentang penggunaan obat-obatan narkotika untuk tujuan rekreasi. Bahkan di antara mereka yang mendukung legalisasi ganja, seringkali itu bukan prioritas utama.
Masa depan legalisasi ganja AS
Tampaknya lebih banyak negara bagian akan melegalkan ganja.
Salah satu faktor besar yang mendorong tren ini adalah bahwa negara membutuhkan pendapatan tambahan.
Sama seperti kebanyakan negara bagian yang melegalkan perjudian untuk menghasilkan pendapatan, banyak negara bagian dapat mempertimbangkan untuk melegalkan ganja sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan mereka tanpa melakukan tindakan yang tidak populer seperti menaikkan pendapatan atau pajak penjualan.
Bisakah undang-undang federal AS diubah untuk mengurangi pembatasan terhadap penggunaan dan penjualan ganja? Kemungkinannya cukup besar setelah Joe Biden terpilih sebagai Presiden AS dan Badan Legislatif Amerika dikuasai Partai Demokrat.
Dukungan publik di antara orang Amerika untuk melegalkan ganja berada pada titik tertinggi sepanjang masa, dan orang Amerika mendukung hak negara untuk membuat dan menegakkan hukum ganja mereka sendiri.