Masjid UGM berdiri di lahan bekas kompleks pemakaman Cina milik Keraton Yogyakarta. Masjid di atas lahan seluas 2,8 hektar tersebut mengambil elemen joglo untuk menegaskan identitas tradisional Jawa.
Elemen ini dipadukan dengan gaya arsitektural keindonesiaan dan arsitektural keislaman ala Timur Tengah seperti Turki, Nabawi, Masjidil Haram, dan Syiah.
Sangat menarik tentunya mengunjungi masjid - masjid bersejarah di Yogyakarta selagi Ngabuburit.
Selain untuk beribadah dan menambah edukasi, juga sebagai pengingat Yogyakarta sebagai salah satu pusat siaran Agama Islam di Jawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H