Ini berarti bahwa kemurahan hatinya tidak ada batasannya.
Kemurahan hati adalah landasan Ramadhan dalam segala hal mulai dari donasi uang hingga kemurahan hati dalam hubungan (mis. Mengabaikan kesalahan orang, dll.).
Ramadhan mengajak kita untuk ikut bagian dalam amal tanpa pamrih (atau laba).
Juga, tak perlu dikatakan lagi bahwa berkomitmen penuh atas pekerjaan yang kita lakukan akan berdampak baik kepada semua orang.
Ibarat seperti Anda melatih otot tubuh untuk menjadi kuat, menentukan waktu yang spesifik untuk menantang diri Anda sendiri agar dapat melampaui zona nyaman Anda dan menjadi lebih kreatif merupakan hal penting.
Demikian pula, niat dalam mempraktikkan kemurahan hati melalui keterampilan interpersonal yang lemah lembut (dengan mengkooptasikan apa yang diinginkan orang tercinta dengan apa yang kita inginkan, serta terbuka atas keberadaan rekan kerja baru) sangat membantu dalam membangun kepercayaan.
Pelajaran ini (dan banyak lagi) dapat membuat Anda terbiasa mendorong pribadi untuk bekerja lebih baik selama Ramadan.
Dan itulah tujuan akhir bulan Ramadhan; untuk melatih diri Anda sendiri secara ketat di "musim kering" sehingga Anda dapat menghargai nikmat di "musim hujan" (yaitu sisa 335 hari dalam setahun yang Muslim bisa makan jika mereka tidak berpuasa secara sukarela).
Baca juga: "Keheningan: Mengadaptasi Spirit Nyepi untuk Produktif Sehari-hari"
Apa sajakah praktik spiritual yang membantu Anda menjadi lebih baik dalam pekerjaan dan kehidupan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H