Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

60 Tahun Lalu: Manusia Pertama Mencapai Luar Angkasa

13 April 2021   22:49 Diperbarui: 13 April 2021   23:26 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuri Gagarin bersama Sergei Korolev (RIA Novosti via RBTH.com)

Satu pencapaian umat manusia kembali dirayakan pada 12 April yang lalu.

Pada 12 April 1961, di atas pesawat ruang angkasa Vostok 1, kosmonot Soviet Yuri Alekseyevich Gagarin menjadi manusia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Selama penerbangan, Gagarin yang merupakan seorang pilot uji pesawat udara dan teknisi industri berusia 27 tahun itu juga menjadi orang pertama yang mengorbit planet bumi, sebuah prestasi yang dicapai dalam kapsul antariksa selama 89 menit.

Vostok 1 mengorbit Bumi pada ketinggian maksimum 187 mil dan sepenuhnya dipandu oleh sistem kontrol otomatis.

"Poyekhali!" Ayo berangkat! Teriak sang kosmonot saat lepas landas pada pukul 09:07 waktu Moskow dalam keyakinan yang cenderung pasrah pada hari bersejarah itu.

Misi Gagarin memang tidak bebas dari drama: putusnya transmisi data, gangguan yang melibatkan antena, roket retrograde, dan pemisahan modul dari kapsul antariksa yang tidak bisa dikendalikannya karena semua sistem dipusatkan pada kendali antariksa Soviet.

Masalah selama penerbangan memang telah diramalkan dan Gagarin sendiri sudah pasrah akan nasibnya,

Dalam sepucuk surat kepada istrinya, Valentina, Yuri Gagarin memintanya untuk membesarkan putri mereka "bukan sebagai putri manis, tetapi sebagai manusia sejati", dan mengizinkan Valentina untuk menikah lagi jika misinya terbukti fatal.

Nasib baik mengiringi hingga penerbangan Gagarin dapat kembali dengan selamat ke permukaan bumi.

Setelah prestasi bersejarahnya diumumkan, Gagarin yang gagah dan sederhana langsung menjadi selebriti dunia.

Dia dianugerahi Order of Lenin dan diberi gelar Pahlawan Uni Soviet.

Jalan-jalan diganti dengan namanya untuk menghormatinya, serta monumen didirikan untuknya di seluruh penjuru dunia, termasuk yang berdiri di Jakarta.

Baca juga: "Ada Kegiatan Apa Antara Para Model, Fotografer dan Kucing di Taman Menteng?" oleh Selvia M.

Kemenangan program luar angkasa Soviet dalam menempatkan manusia pertama ke luar angkasa merupakan pukulan besar bagi Amerika Serikat, yang baru menjadwalkan penerbangan luar angkasa pertamanya pada Mei 1961.

Mengorbitnya Gagarin di luar angkasa merupakan suatu prestasi yang luput dari program luar angkasa AS hingga Februari 1962, ketika astronot John Glenn melakukan tiga perjalanan orbit dalam pesawat Friendship 7.

Pada saat itu, Uni Soviet telah membuat lompatan lain dalam "perlombaan antariksa" lewat perjalanan Vostok 2.

Pesawat yang diawaki Gherman Titov melakukan 17 perjalanan orbit dan menghabiskan lebih dari 25 jam di luar angkasa.

Gagarin menjadi idola dan masih dikagumi 53 tahun setelah kematiannya.

Sergei Korolev: Pahlawan Dibalik Layar Program Antariksa Uni Soviet

Namun, ada kisah yang sering luput ketika membicarakan pencapaian Yuri Gagarin.

Bagi mereka yang bekerja pada program Vostok dan sebelumnya di Sputnik (yang meluncurkan satelit pertama ke luar angkasa pada tahun 1957), keberhasilan tersebut perlu dialamatkan kepada kecemerlangan satu orang: Sergei Pavlovich Korolev.

Karena masa lalunya yang kontroversial, Korolev yang merupakan Kepala Perancang Pesawat Ulak - Alik tidak dikenal di Barat dan oleh semua orang kecuali orang dalam di Uni Soviet sampai kematiannya pada tahun 1966.

Yuri Gagarin bersama Sergei Korolev (RIA Novosti via RBTH.com)
Yuri Gagarin bersama Sergei Korolev (RIA Novosti via RBTH.com)

Lahir di Ukraina pada tahun 1906, Korolev adalah bagian dari tim ilmiah yang meluncurkan roket berbahan bakar cair pertama Soviet pada tahun 1933.

Pada tahun 1938, sponsor militernya dikudeta pemimpin Soviet Joseph Stalin, dan Korolev serta rekan-rekannya juga terkena imbasnya.

Dihukum atas dakwaan pengkhianatan dan sabotase, Korolev dijatuhi hukuman 10 tahun di kamp kerja paksa.

Namun, otoritas Soviet takut akan serangan roket Jerman, dan hanya setahun kemudian Korolev ditugaskan di biro desain penjara dan diperintahkan untuk melanjutkan pekerjaan peroketannya.

Pada tahun 1945, Korolev dikirim ke Jerman untuk mempelajari roket V-2, yang telah digunakan oleh Nazi untuk menghancurkan Inggris.

Amerika telah menangkap perancang roket, Wernher von Braun, yang kemudian menjadi kepala program luar angkasa AS, tetapi Soviet memperoleh cukup banyak sumber daya V-2, termasuk roket, fasilitas peluncuran, cetak biru, dan beberapa teknisi V-2 Jerman yang tersisa.

Dengan menggunakan teknologi ini dan bakat tekniknya yang luar biasa, pada tahun 1954 Korolev telah membangun roket yang dapat membawa hulu ledak nuklir seberat lima ton dan pada tahun 1957 meluncurkan rudal balistik antarbenua yang pertama.

Tahun itu, rencana Korolev untuk meluncurkan satelit ke luar angkasa disetujui, dan pada 4 Oktober 1957, Sputnik 1 ditembakkan ke orbit Bumi.

Kesuksesan Sputnik 1 adalah kemenangan pertama Soviet dalam perlombaan antariksa, dan Korolev, yang secara teknis masih menjadi tahanan, secara resmi direhabilitasi.

Program luar angkasa Soviet di bawah Korolev pada akhir 1950-an dan awal 60-an terus berusaha mengeksplorasi kemungkinan berikut: hewan pertama di orbit, satelit ilmiah besar pertama, pria pertama, wanita pertama, tiga pria pertama, jalan luar angkasa pertama, pesawat luar angkasa pertama yang mencapai bulan, pertama mengorbit bulan, pertama mencapai Venus, dan pesawat pertama yang bisa mendarat di bulan.

Selama hidupnya, Korolev adalah seorang anonym dan hanya dikenal sebagai "Kepala Desainer".

Mimpinya mengirim kosmonot ke bulan akhirnya berakhir dengan kegagalan, terutama karena program bulan Soviet hanya menerima sepersepuluh dari dana yang dialokasikan untuk program pendaratan bulan Apollo milik Amerika Serikat.

Korolev meninggal pada tahun 1966.

Setelah kematiannya, identitasnya akhirnya terungkap ke dunia, dan dia dianugerahi penguburan di tembok Kremlin sebagai pahlawan Uni Soviet.

Yuri Gagarin tewas dalam uji terbang pesawat jet rutin pada tahun 1968. Abunya juga ditempatkan di dinding Kremlin.

Baca juga: "59 Tahun Lalu Dimulainya Abad Antariksa AS" oleh Berty Sinaulan

Yuri Gagarin bisa jadi teladan dalam kita mengejar mimpi yang tinggi menjulang di angkasa, namun jangan lupakan ada sosok seperti Sergei Korolev yang membantu mimpi terwujud. Jangan lupakan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun