Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Taylor Swift: Fearless (Taylor's Version) Review: Cara Apik untuk Balas Dendam (dan Bernostalgia)

9 April 2021   15:11 Diperbarui: 9 April 2021   15:22 3069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taylor Swift punya caranya sendiri untuk balas dendam seperti yang ditampilkan dalam Fearless (Taylor's Version) [Neilson Barnard/Getty Images]

'Fearless' adalah album pop country yang menarik dan, tentu saja, kamu sudah mengetahuinya.

Awalnya dirilis pada tahun 2008, album kedua dari Taylor Swift ini adalah salah satu faktor yang melambungkannya namanya di jagat musik internasional.

Menerima sebagian besar ulasan positif dan pengakuan komersial besar-besaran, album 'Fearless' telah terjual lebih dari 12 juta kopi secara internasional dan memenangkan Swift penghargaan Grammy untuk Album of the Year pada tahun 2010.

Namun, sekarang, Swift telah melakukan sesuatu yang benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya: dia merekam ulang semua album awalnya.

'Fearless (Taylor's Version)' adalah rilis pertama dari serangkaian aksi yang diinisiasi Swift  untuk mendapatkan kembali kendali atas rekaman masternya.

Dia memutuskan merekam ulang masing-masing dari enam album pertamanya (itu berarti dari album debut dari tahun 2006 hingga 'Reputation' yang keluar di tahun 2017). Langkah berani ini adalah konsekusensi setelah hak milik lagu lama Swift dijual oleh label musik.

Semua berawal di tahun 2019, ketika manajer bakat Scooter Braun (yang mewakili artis seperti Ariana Grande dan Justin Bieber), membeli label Big Machine Label Group dengan kontrak senilai $ 300 juta, mencakup master rekaman dari album awal Swift.

Saat itu Swift membagikan sebuah artikel di Tumblr yang berbunyi:

"Selama bertahun-tahun saya bertanya dan memohon kesempatan untuk memiliki karya saya sepenuhnya. Yang ada, saya diberi kesempatan untuk bergabung kembali ke Big Machine Records dan 'mendapatkan' setiap album lama saya lewat rekaman album baru yang saya serahkan."

Tidak lama, hak kepemilikan lagu Swift pada 6 album pertamanya lalu dijual kepada perusahaan investasi Shamrock Holdings.

Saat itu Swift menuduh bahwa perusahaan telah membeli "100% musik, video, dan seni album saya", sehingga "untuk kedua kalinya musik saya dijual tanpa sepengetahuan saya".

Setelah bertahun-tahun berusaha untuk mendapatkan kembali karya yang diciptakannya ini, Swift memutuskan bahwa sudah cukup dia berurusan dengan label rekaman dan dia akan menggunakan caranya sendiri untuk mendapatkan kendali atas karyanya.

Cover album Fearless (Taylor's Version)
Cover album Fearless (Taylor's Version)

'Fearless (Taylor's Version)' merupakan duplikat serupa atas 'Fearless' 2008.

Swift yang sekarang berusia 31 tahun tidak kemudian menolak versi dirinya ketika berumur 18 tahun.

Sebaliknya, dia merekam 'Fearless (Taylor's Version)' dengan semangat yang sama seperti 13 tahun yang lalu.

Baca juga: "Folklore', Album yang Jadi Bukti Pendewasaan Bermusik Taylor Swift" oleh Gilang Fitrah

Dia merekrut musisi yang terlibat dalam rekaman asli dan yang telah menjadi bagian dari band turnya, dan pengerjaan ulang lagu mengambil inspirasi atas proses rekaman yang dilakoni lewat sedekade yang lalu.

Hasilnya tentu adalah produk yang lebih tajam dan lebih hangat daripada aslinya, dan vokal Swift yang lebih matang dan dewasa. Ambil judul lagu 'Fearless (Taylor's Version)' sebagai lagu pop-rock brilian yang diisi dengan melodi vokal yang menggelegar dan lirik penuh imajinasi.

Taylor's Version memberikan ruang untuk aransemen instrumental menonjol dalam lagu tersebut, dengan bassline yang lebih kaya dan  mandolin dan biola memberi ruang eksplorasi.

Namun terlepas dari suaranya yang lebih dewasa, lirik yang ditulis Swift tidak berubah dan tetap membuat orang berdebar -- debar ketika mendengarnya.

"It's a first kiss, it's flawless, really something / It's fearless" - dengan mudah membawa kita kembali kepada perasaan romansa dan lirik diaristik yang terasa pada rilis pertamanya di 2008.

Swift dalam 'Fearless (Taylor's Version)' juga menyertakan enam lagu yang belum pernah terdengar sebelumnya yang ditulis bersamaan dengan 'Fearless' 2008.

Enam lagu "baru" bukanlah harta karun - tetapi kita bisa melihat alasan mengapa Swift baru menerbitkannya sekarang.

Ambil contoh 'Mr Perfectly Fine', sebuah lagu yang bisa jadi ungkapan mengapa Swift memilih merekam semua album awalnya dan upayanya untuk mendeskripsikan Scooter Braun sebagai "definisi pas atas laki - laki yang toxic dan memiliki privilese".

"Hello Mr Casually Cruel, Mr Everything Revolves Around You ... he goes about his day, forgets he even heard my name," Swift menyanyikannya dengan senang hati, seperti seseorang yang amarahnya diredakan oleh kesadaran bahwa dia berhasil mengalahkan musuhnya lewat caranya sendiri.

Mendengarkan kembali seluruh isi album 'Fearless (Taylor's Version)' memiliki efek yang mirip dengan membaca kembali buku harian lama - terutama karena lagu-lagu ini penuh dengan nostalgia dan diputar dimana-mana pada zamannya.

Pada 'Fifteen', sebuah balada lembut yang menggambarkan emosi kusut dari patah hati pertama, Swift menyanyikan: "Back then I swore I was gonna marry him someday / But I realised some bigger dreams of mine".

Fifteen selalu menjadi salah satu lagu Swift yang paling mengharukan, tetapi mengingat semua yang dia capai selama dekade terakhir, dan langkah berani yang diambilnya dalam melawan industri musik lewat 'Fearless (Taylor's Version)', lirik ini terasa lebih dalam.

Baca juga: "Evermore: Lentera Terang di Penghujung Tahun yang Kelam [Taylor Swift Album Review]" oleh Yusuf Fajar Mukti

Mencoba membandingkan rekaman baru ini dan rekaman aslinya hanya akan seperti membalikkan dua sisi mata koin, jadi mari nikmati balas dendam (dan nostalgia yang manis) dari Taylor Swift lewat 'Fearless (Taylor's Version)'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun