LG menstop produksi smartphone dan menutup divisi pengembangan smartphone, perusahaan Korea Selatan tersebut mengonfirmasinya pada Senin (5/4/21).
Keputusan tersebut akan "memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan sumber daya di area potensial seperti komponen kendaraan listrik, perangkat yang terhubung, rumah pintar, robotika, kecerdasan buatan dan solusi bisnis-ke-bisnis, serta platform jasa dan layanan," kata LG dalam sebuah pernyataan.
Bagaimana nasib ponsel LG? Ponsel LG yang sudah diproduksi tetap dijual, dan LG mengatakan akan terus mendukung produknya "untuk jangka waktu yang akan bervariasi menurut wilayah".
Perusahaan belum mengatakan apa-apa tentang kemungkinan PHK kecuali bahwa "detail terkait tenaga kerja divisi smartphone akan diumumkan lebih lanjut".
LG berharap dapat menyelesaikan penutupan bisnis smartphone pada akhir Juli 2021. Keluarnya LG dari pasar smartphone telah menjadi isu selama beberapa bulan, menyusul kerugian besar divisi tersebut selama lima tahun terakhir.
Pernah dianggap sebagai saingan bagi sesama pabrikan Korea Selatan Samsung, smartphone high-end LG baru-baru ini kesulitan bersaing dengan keluaran terbaru, sementara handset yang lebih terjangkau menghadapi persaingan yang ketat dari saingan China.
Perusahaan sebelumnya mengatakan berharap membuat divisi smartphone menguntungkan pada 2021.
Berita penutupan divisi smartphone LG dapat berakibat ponsel LG yang dapat digulung tidak akan terwujud setelah lama diisukan akan muncul.
Terakhir kali perusahaan memamerkan perangkat tersebut adalah pada CES virtual tahun ini ketika perusahaan bersikeras bahwa perangkat itu asli dan akan diluncurkan akhir tahun ini.
Laporan bahwa LG telah mempertimbangkan untuk keluar dari bisnis smartphone telah ada setidaknya sejak awal tahun ini.
Meskipun juru bicara perusahaan mencap laporan sebelumnya tentang kemungkinan keluarnya perusahaan dari bisnis ponsel cerdas "sepenuhnya salah dan tanpa alasan," seorang pejabat LG kemudian mengonfirmasi kepada The Korea Herald bahwa perusahaan harus membuat "penilaian objektif" tentang divisi tersebut.
Langkah-langkah potensial dapat mencakup "penjualan, penarikan, dan pengurangan bisnis ponsel pintar," kata pejabat LG pada saat itu.
Pada bulan Maret, muncul laporan bahwa perusahaan telah mencoba mencari pembeli untuk bisnis ponsel cerdasnya, tetapi pembicaraan itu terhenti dan malah berakhir pada penutupan divisi tersebut.
Outlet berita Korea Selatan, DongA, mengatakan perusahaan telah menghentikan pengembangan ponsel yang akan datang dengan layar yang dapat digulung, dan telah menangguhkan smartphone yang direncanakan untuk paruh pertama tahun ini.
LG memang mencoba mengambil perhatian pasar dengan merilis serangkaian perangkat dengan fitur menarik dan bentuk yang tidak biasa.
LG Wing salah satunya sebagai produk smartphone LG yang layar utamanya diputar untuk menampilkan layar sekunder yang lebih kecil di bawahnya, atau perangkat layar ganda terbaru.
LG juga mencoba produk smartphone modular dengan LG G5, hanya untuk menghentikan pengembangan produk tersebut setahun kemudian.
Sayangnya untuk LG, tidak satu pun dari fitur unik yang mereka buat dapat mendorong ponsel keluaran perusahaan Korea Selatan tersebut menjadi hit mainstream, dan sementara itu handset perusahaan yang lebih tradisional kalah bersaing akibat ketiadaan pengembangan fitur inti seperti kinerja kamera.
LG bergabung dengan daftar panjang merek yang menyerah atas bisnis smartphone setelah lama berpartisipasi dalam pasar ponsel, meskipun banyak merek tetap "hidup" dan mengeluarkan perangkat terbaru yang dibuat oleh produsen pihak ketiga.
Baca juga: "Pasar HP 5G yang Akomodatif untuk Pembeli Indonesia"
Merek HP lawas seperti Nokia masih ada di pasar smartphone lewat handset yang dibuat oleh HMD, sementara merek Blackberry yang sempat bersama TCL akan kembali tahun ini lewat perangkat yang dibuat oleh OnwardMobility.
Ada juga HTC yang masih menjual beberapa handset eksentrik tapi sebagian besar IP-nya dijual ke Google pada 2017.
Siapa selanjutnya yang akan menyusul LG dan Sony-Ericsson?
Baca juga: "Smart Phone - Stupid User" oleh Widoko
Kompasianers berminat mengoleksi merek yang tidak akan muncul lagi pemasarannya atau punya kenangan tertentu atas merek -- merek HP lawas? Mari berbagi cerita di komentar dan tulisan Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H