Setelah peristiwa traumatis seperti aksi teror, merupakan hal penting menjangkau orang lain yang terdampak dan mengungkapkan empati. Menjangkau mereka juga merupakan kesempatan untuk belajar apa yang mereka lakukan ketika mengalami serangan teror.
Informasi tersebut dapat membantu kita memahami peristiwa ini, membuat rencana untuk kemungkinan tanggapan di masa mendatang, dan mengambil langkah untuk meningkatkan rasa aman kita. Partisipasi aktif dalam komunitas akan meningkatkan keterhubungan kita dengan orang lain.
Penting juga membicarakan kesadaran - memperhatikan lingkungan Anda, dan memperhatikan sesuatu yang tidak biasa tentang orang-orang di sekitar dan perilaku mereka -- yang tentu akan membantu.
Namun terus-menerus merasa takut tidak membantu. Ketakutan akan merusak kewaspadaan kita. Ketakutan hanya berfokus kepada pada apa yang bisa terjadi, yang bisa membuat Anda kurang menyadari apa yang sedang terjadi.
Perasaan takut yang tiba-tiba adalah petunjuk penting bahwa ada sesuatu yang salah. Jika Anda selalu merasa takut, perasaan tiba-tiba itu tidak bisa muncul sebagai petunjuk.
5 Langkah membangun ketahanan mental setelah serangan terorisme
Ambil jeda dari tayangan berita.
Menonton liputan berita acara akan serangan teror dapat membuat stres Anda meningkat.
Meskipun Anda ingin tetap mendapat informasi --- terutama jika Anda memiliki orang-orang terkasih yang terkena serangan teror --- Gambaran yang kita lihat, cerita yang kita dengar, dan pemikiran kita sendiri tentang kekerasan dapat meningkatkan kecemasan kita.
Setelah Anda mendapatkan faktanya, jangan terus menonton tayangan ulang berita. Cobalah memberi diri Anda istirahat dari tragedi dan pikiran serta perasaan yang digerakkan oleh berita emosional.
Cobalah untuk sangat peka terhadap paparan yang dialami anak - anak dan bersiaplah untuk menjawab pertanyaan yang mungkin mereka miliki tentang bagaimana atau mengapa peristiwa terorisme terjadi. Cari jawaban bersama.
Pertahankan segala sesuatunya dalam perspektif.