Buah kurma selalu identik dengan bulan Ramadan.
Buah kurma dengan rasa manis yang khas menjadi kudapan buka puasa hingga menjadi makanan penutup sebelum memulai kembali ibadah.
Yang jelas, buah kurma adalah satu makanan budidaya tertua dalam peradaban manusia.
Kurma dikenal secara global dengan ragam sebutan, mulai dari Dates, Khurma, Datil, hingga Tamar.
Buah yang lezat ini memiliki banyak nama di berbagai negara dan berasal dari salah satu tanaman paling tahan lama.
Kurma telah menjadi sumber makanan penting bagi orang-orang yang tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Dan pepohonan yang menopangnya telah tumbuh di sepanjang beberapa sungai paling kuno di dunia selama ribuan tahun.
Kurma di zaman sekarang semakin populer dengan naiknya gaya hidup sehat dengan menjadi vegan dimana kurma digunakan sebagai pemanis alami yang kaya nutrisi.
Pada artikel ini, saya akan membagikan beberapa informasi tentang kurma dengan Anda. Jadi, jika Anda bertanya-tanya tentang apa itu kurma dan pernak perniknya, teruskan membaca untuk mengetahuinya!
Sejarah Kurma
Kurma sering kali disebut sebagai buah surga. Tidak bisa bohong bahwa menggigit daging buah kurma memunculkan sensasi kelezatan tersendiri.
Salah satu "buah surga" dalam tradisi Islam yang disebutkan dalam Alquran, dapat digunakan sebagai bahan atau camilan utuh.
Baca juga: "Kurma Si Prebiotik, "Bensin" bagi Bakteri Baik di Tubuh" oleh Yudi Rahardjo
Studi fosil menunjukkan bahwa kurma telah ada setidaknya selama 50 juta tahun. Bagi banyak generasi orang Mesir, kurma telah dipandang sebagai simbol kesuburan, tumbuh secara ajaib di sepanjang sungai dan oasis di gurun terkering.
Pohon itu telah digambarkan di relief dasar, di monumen, dan koin. Bentuknya bahkan dipercaya mengilhami gaya kolom dalam arsitektur Yunani.
Mitologi Yunani menghubungkan kurma dengan Phoenix yang abadi. Dalam Natural History, Pliny the Elder menggambarkan burung phoenix, yang akan membesarkan kembali di atas pohon kurma. Setelah 500 tahun, burung itu akan terbakar oleh nyala api matahari dan akan terlahir kembali dari abunya sendiri.
Apa itu Kurma?
Kurma dapat digambarkan sebagai buah berbiji, yang berarti ia memiliki benih individu yang dikelilingi oleh daging eksternal (seperti mangga, persik, dan zaitun). Ketika pohon kurma berbuah, ia bisa dikatakan mirip dengan pohon kelapa, jadi Anda bisa membayangkannya dengan mudah.
Ada banyak varietas kurma, mulai dari Sayer, Mazafati, Rabbi, Piarom, Dayri, Deglet Noor, Halawy, Khadrawy, Medjool, Thoory, Zahidi, Ajwa, Sukkary yang menjadi bagian dari 200 varietas kurma di seluruh dunia.
Seperti Apa Rasa Kurma?
Kurma terlihat kering berkerut di bagian luar, tapi manis, enak dan lengket di dalam.
Kurma memiliki rasa karamel intensif yang kaya, begitu banyak sehingga Anda tidak percaya Anda sedang makan buah. Rasanya seperti coklat, namun dengan kesan kayu manis, butterscotch, dan toffee.
Botani
Phoenix dactylifera, nama latin dari kurma, adalah spesies tanaman berbunga di keluarga palem, Arecaceae, yang dikembangbiakkan oleh karena buahnya.
Jejak akan pohon kurma telah tercatat dari zaman kuno dengan generasi awal tanaman tersebut terlacak di wilayah yang sekarang masuk dalam negara Irak.
Habitat
Kurma adalah tanaman kontradiksi. Dalam bentukan awal, tanaman kurma cukup kecil hingga buah dan daun bisa menyentuh tanah.
Tanaman kurma akan yumbuh di tanah berpasir atau hidrolit selama pasokan air bawah tanah yang cukup tersedia. Daunnya yang besar dapat bertahan dalam iklim yang hangat dan kering, sehingga pohonnya dapat bertahan tanpa musim hujan, akan tetapi pohon kurma membutuhkan pasokan air mirip seperti tanaman lainnya.
Karakteristik
Pohon kurma tumbuh tinggi seperti pohon biasa, sekitar 30 meter, dengan satu batang atau beberapa batang tumbuh di satu tandan.
Pohon kurma tidak menghasilkan jaringan kayu untuk menopang dirinya sendiri; sebaliknya, ia memiliki batang kayu, berdiameter sekitar 16 inci, terbuat dari batang berserat yang menutupi satu sama lain. Satu daun bisa mengembangkan 150 helai daun.
Morfologi dan Pematangan
Pertumbuhan dan evolusi buah kurma mencakup banyak perubahan eksternal dan internal.
Perubahan ini biasanya diklasifikasikan berdasarkan perubahan warna dan komposisi kimiawi buah, sebagai lima tahap perkembangan buah yang berbeda: 1- Hababouk 2- Kimri 3- Khalal 4- Rutab 5- Tamar.
Berikut adalah uraian singkat dari setiap tahapan:
- Hababouk = Dimulai segera setelah pembuahan dan berlanjut hingga tahap kimri. Biasanya dibutuhkan waktu empat hingga lima minggu untuk proses ini selesai dan ditandai dengan akhir dari dua karpel yang tidak dibuahi.
- Kimri  = Pada tahap ini buah sudah cukup keras, warnanya apel hijau, dan tidak layak untuk dimakan. Tahap ini berlangsung dari beri hijau kecil hingga buah kurma hijau berukuran hampir penuh.
- Khalal = Buah kurma matang secara fisiologis, matang keras, dan warnanya berubah seluruhnya dari hijau menjadi kuning kehijauan, kuning, merah jambu, merah atau merah tua tergantung pada spesiesnya. Proses khalal berlangsung dari tiga hingga lima minggu tergantung pada varietas, dengan kenaikan dalam berat buah yang rata -- rata di setiap minggu.
- Rutab = Pada tahap ini, yaitu dua sampai empat minggu ujung puncak mulai matang, berubah warna menjadi coklat kehitaman dan menjadi mengembang.
- Tamar = Ini adalah tahap ketika buah kurma matang sepenuhnya dan berubah warna dari kuning menjadi hitam kecokelatan dan semakin gelap seiring berjalannya waktu. Buah-buahan saat brunch tidak matang pada saat yang sama, mereka membutuhkan waktu hampir sebulan untuk menjadi matang sepenuhnya.
Setelah mengetahui sejarah dan pembudidayaan kurma, pada bagian selanjutnya penulis akan membahas manfaat kurma bagi kesehatan, bagaimana pengolahan kurma, dan tips membeli dan menyimpan kurma.
Baca juga: "Cerita | Pohon Kurma di Desa Gonone Kecamatan Pulau Joronga Kabupaten Halmahera Selatan (1)" oleh Hilman Idrus
Selamat menyambut bulan puasa 2021, kompasianers. Sampai jumpa lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H