Casa Sanchez di kota San Fransisco, Amerika Serikat, memiliki logo gambar seorang anak di sombrero, duduk di atas sebatang jagung raksasa dalam bentuk kapal roket. Pemiliknya di tahun  1998 memasang pengumuman di depan resto dimana dia bersedia memberi makan siang gratis bagi pelanggan yang mau mentato tubuhnya dengan logo tersebut.
Tidak dinyanya ada 40 orang mau melakukan itu, mulai mentato logo di kaki hingga bokong.
"Beberapa orang melakukannya demi seni," kata seorang pelanggan, Thomas Judd. "Aku melakukannya untuk bir dan taco."
Setiap hari ada pelanggan dengan tato muncul dan mendapat makan siang gratis. "Makanannya enak," kata Greg Tietz, pelanggan lainnya dengan lengan atas ditato dengan biaya $80 dan langsung impas dengan makan siang gratis selama sebulan.
Kehadiran Tietz selalu diterima pemilik resto, mungkin karena dia memasukkan beberapa dolar ke dalam stoples tip. "Di situlah faktor rasa bersalah masuk," katanya. "Anda tidak ingin mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari sesuatu seperti ini. Itu karma."
Mengganti nama hingga mendapat tato, penulis kepikiran untuk mengganti nama dengan unsur mengandung mie ayam.
Baca juga: "Waspada 6 Model Diskon Jebakan Betmen" oleh Syarifah Lestari
Kasus seperti ini setara dengan promo nama Agus yang selalu ramai di bulan kemerdekaan Republik Indonesia. Kompasianers punya nama atau pernah melakukan tindak nyeleneh demi makan gratis?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H