Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Dewa_Kipas: Pecatur atau "Pecatur"? (Bagian Kedua)

17 Maret 2021   21:30 Diperbarui: 19 Maret 2021   12:15 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reputasi Dadang Subur sebagai Dewa_Kipas dipertaruhkan setelah pemblokirannya dari chess.com (Jan Vasek/Pixabay)

Selagi GothamChess dirisak, bagaimana Dadang Subur (Dewa_Kipas) berusaha membuktikan bahwa dia benar pecatur yang mampu bermain di level setara Grand Master?

Baca bagian pertama di sini: "Pensiunan Mengalahkan Master Catur Online, Lalu Drama Lahir (Bagian Pertama)"

Artikel asli yang ditulis Cecilia D'Anastasio untuk publikasi WIRED dapat anda baca di sini.


....

Postingan Akbar, anak dari Dadang Subur, menjadi viral. Tuduhannya --- bahwa perkataan master catur sekaligus selebriti Twitch Levy Rozman otomatis menjadi kebenaran mutlak dibandingkan apa yang telah dilakukan pemain biasa --- beresonansi dengan ribuan orang, termasuk awam catur dan netizen Indonesia yang sangat aktif di media sosial dan melihat kesempatan untuk meluapkan rasa muak mereka terhadap dengan budaya selebriti internet.

Pesan kemarahan bercampur meme membanjiri kotak pesan pribadi Rozman, beberapa diantaranya menuntut pertandingan ulang GothamChess melawan Dewa_Kipas.

Sebuah pos yang menuduh penggemar Rozman melaporkan Subur secara massal, seorang "pecatur profesional yang telah pensiun", meroket ke puncak subreddit Catur dengan ribuan upvote. (Utas dikunci, tulis moderator di bawahnya, karena "dibajak oleh kelompok luar" dan "tuduhan tidak berdasar.")

Media berita Indonesia juga meliput kontroversi tersebut, dengan menyebut GothamChess sebagai selebriti yang tidak tahu diri. Rozman terus menerima pesan pribadi, komentar, dan tweet setiap menit dalam bahasa Indonesia.

Dalam badai hujatan, Levy Rozman mencoba menjelaskan di Twitter bahwa Chess.com tidak akan melarang seseorang hanya karena dia atau penggemarnya telah melaporkan mereka.

Laporan mereka hanya menjadi bagian dari seluruh proses chess.com menyaring dugaan kecurangan. Penjelasan Rozman tidak didengar dan ia mengunci akunnya.

"Saya tidak tahu apakah saya harus tegas atau memilih minta maaf untuk meredakan ketegangan," kata Rozman. "Saya tahu saya di pihak yang benar, tapi terkadang "you just take L" (Slang dari "kita harus mengakui kekalahan"). Ini situasi yang gila."

Pada pukul 7 pagi waktu Pantai Amerika Timur pada 3 Maret, Leby Rozman mengirim pesan kepada Akbar untuk meredakan ketegangan. "Mudah-mudahan kita bisa berdiskusi dengan damai," tulisnya.

Akbar mengatakan dia menyesal postingannya memicu perisakan kepada Rozman, dan dia menawarkan untuk menjelaskan semua kelainan pada akun Dewa_Kipas. GothamChess membuat daftar pertanyaan yang paling umum, dan kemudian jawaban datang:

1. Mengapa Dadang Subur hanya memainkan Blitz, atau catur cepat, beberapa kali, ketika sebagian besar pemain level 2.300 memiliki skor tinggi dalam disiplin tersebut serta Teka-teki Catur? (Dia tidak bisa bergerak secepat itu, terutama di Android lamanya).

2. Mengapa peringkat Dewa_Kipas di Puzzle sangat buruk? (Akbar sendiri telah memainkannya, menggunakan akun ayahnya, "karena iseng").

3. Mengapa Dadang Subur hanya bermain catur Cepat, di mana pertandingan memiliki batas waktu 60 menit? (Dia tertantang atas batasan yang diberikan, dan itu satu-satunya mode catur tradisional yang dapat dia akses dari menu utama aplikasi tanpa mengubah setelan yang ada).

4. Mengapa ELO Dewa_Kipas meningkat begitu dramatis? (Dadang Subur bermain tanpa henti selama berjam-jam).

5. Mengapa gerakan Dewa_Kipas sangat mirip dengan robot? (Karena dia berlatih melawan robot.)

Akbar merekam video 20 menit dengan ayahnya di mana Subur mengklaim dia mengalahkan Shredder, mesin catur komersial, pada pengaturan level grandmaster empat kali berturut-turut.

Melalui putranya, Subur menyetujui wawancara audio dengan WIRED melalui WhatsApp, yang kemudian diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.

Subur mengatakan bahwa dia mulai bermain catur sejak SMP. Dia otodidak dan memiliki banyak buku catur. Ia bergabung dengan beberapa klub catur lokal, mengikuti turnamen lokal, dan bahkan berlatih di bawah asuhan tetangganya, almarhum grandmaster catur Herman Suradiradja. (WIRED tidak dapat mengkonfirmasi hal ini.)

Dia menyukai Pertahanan Caro-Kann, Pertahanan Sisilia, dan Gambit. Dia mulai bermain melawan Shredder, katanya, saat dia mendapatkan iPhone 3GS.

Dia percaya karakter dan menghafal adalah kunci permainan catur tingkat tinggi, tetapi tempo, atau menekan lawan Anda dalam jumlah gerakan yang optimal, adalah kunci paling utama. "Saya menguasai tempo, dan ketika Anda menguasai tempo, siapa lawan Anda tidak lagi jadi persoalan."

Subur menegaskan bahwa pertandingan Dewa_Kipas melawan GothamChess berlangsung adil. Namun dia mengutuk perisakan kepada Levy Rozman, dengan mengatakan bahwa mereka yang menghujani media sosial Rozman dengan hujatan "tidak memahami situasi sebenarnya".

"Dia orang yang baik," katanya tentang Rozman. "Saya tidak merasa lebih baik darinya. (Hanya saja pada malam itu) permainan catur tersebut memang condong ke arah saya. Itu saja."

Putranya, Akbar, berbagi tautan Google Drive dengan WIRED yang berisi sertifikat catur tahun 2005 yang memberi ucapan selamat kepada Subur sebagai juara pertama Kejuaraan Catur Kota Singkawang, foto ayahnya sedang memegang spanduk "Turnamen Catur Jasindo 2012" bersama beberapa pria lainnya, dan beberapa video tangan membalik-balik buku notasi catur tulisan tangan dari game melawan Shredder.

Dia juga memasukkan pesan untuk Chess.com, yang menyatakan bahwa ayahnya tidak memiliki peringkat FIDE karena dia, sebelum pensiun lima tahun lalu, hanyalah seorang pekerja kantoran yang sangat menyukai catur.

___

"Kami beroperasi menggunakan statistik," kata Danny Rensch, Chief Operating Officer (CEO) Chess.com. "Dan dalam statistik, tidak pernah ada kepastian penuh. Selalu ada anomali. "

Selalu ada kemungkinan, misalnya, seseorang bisa memainkan permainan catur terbaik dalam hidup mereka saat mereka mabuk. Namun kejadian seperti itu hampir pasti tidak pernah terjadi.

Kontroversi sudah terjadi cukup lama ketika Rensch masuk ke dalamnya --- kontroversi Dewa_Kipas "salah satu yang paling gila" dalam catur online yang pernah ada dan implikasinya masih terasa hingga kini.

Sebagai seorang ahli catur internasional, Rensch ingin melihat laporan Chess.com atas aktivitas Dewa_Kipas sehingga dia dapat menilai apakah tepat keputusan situs catur tersebut memblokirnya.

Chess.com memiliki tim Fair Play yang terdiri dari tujuh orang dan diawasi langsung Rensch dan perannya tidak seperti moderator suatu forum dan lebih seperti ilmuwan yang sedang menganalisis data. Kasus Dewa_Kipas mendapat banyak sorotan di Chess.com, mayoritas karena perisakan yang dialami Rozman setelah laporan atas kecurangan Dewa_Kipas yang disampaikannya kepada publik dengan penuh keyakinan.

Situs ini setiap hari menganalisa dugaan kecurangan, baik dari laporan pemain dan peringatan dari algoritma, yang digunakan tim Fair Play untuk membantu mereka membuat keputusan pemblokiran. Internal chess.com memberikan tim tersebut julukan "detektif kecurangan". Mereka menutup ribuan akun Chess.com setiap hari.

Bagaimana kemudian mereka memperlakukan kasus Dewa_Kipas?

Baca kembali awal drama Dewa_Kipas: "Akun Pecatur Indonesia Di-banned Setelah Mengalahkan GothamChess" oleh Didin Amaluddin

Berlanjut di bagian ketiga/terakhir....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun