"Saya tidak tahu apakah saya harus tegas atau memilih minta maaf untuk meredakan ketegangan," kata Rozman. "Saya tahu saya di pihak yang benar, tapi terkadang "you just take L" (Slang dari "kita harus mengakui kekalahan"). Ini situasi yang gila."
Pada pukul 7 pagi waktu Pantai Amerika Timur pada 3 Maret, Leby Rozman mengirim pesan kepada Akbar untuk meredakan ketegangan. "Mudah-mudahan kita bisa berdiskusi dengan damai," tulisnya.
Akbar mengatakan dia menyesal postingannya memicu perisakan kepada Rozman, dan dia menawarkan untuk menjelaskan semua kelainan pada akun Dewa_Kipas. GothamChess membuat daftar pertanyaan yang paling umum, dan kemudian jawaban datang:
1. Mengapa Dadang Subur hanya memainkan Blitz, atau catur cepat, beberapa kali, ketika sebagian besar pemain level 2.300 memiliki skor tinggi dalam disiplin tersebut serta Teka-teki Catur? (Dia tidak bisa bergerak secepat itu, terutama di Android lamanya).
2. Mengapa peringkat Dewa_Kipas di Puzzle sangat buruk? (Akbar sendiri telah memainkannya, menggunakan akun ayahnya, "karena iseng").
3. Mengapa Dadang Subur hanya bermain catur Cepat, di mana pertandingan memiliki batas waktu 60 menit? (Dia tertantang atas batasan yang diberikan, dan itu satu-satunya mode catur tradisional yang dapat dia akses dari menu utama aplikasi tanpa mengubah setelan yang ada).
4. Mengapa ELO Dewa_Kipas meningkat begitu dramatis? (Dadang Subur bermain tanpa henti selama berjam-jam).
5. Mengapa gerakan Dewa_Kipas sangat mirip dengan robot? (Karena dia berlatih melawan robot.)
Akbar merekam video 20 menit dengan ayahnya di mana Subur mengklaim dia mengalahkan Shredder, mesin catur komersial, pada pengaturan level grandmaster empat kali berturut-turut.
Melalui putranya, Subur menyetujui wawancara audio dengan WIRED melalui WhatsApp, yang kemudian diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.
Subur mengatakan bahwa dia mulai bermain catur sejak SMP. Dia otodidak dan memiliki banyak buku catur. Ia bergabung dengan beberapa klub catur lokal, mengikuti turnamen lokal, dan bahkan berlatih di bawah asuhan tetangganya, almarhum grandmaster catur Herman Suradiradja. (WIRED tidak dapat mengkonfirmasi hal ini.)