Jonathan Van Tam yang mewakili pemerintah Inggris mengatakan ada banyak bukti bahwa vaksin AstraZeneca efektif melawan varian coronavirus dari Britania Raya.
Walau begitu, masih sedikit bukti terkait perlindungan AstraZeneca terhadap varian coronavirus lain, seperti varian Afrika Selatan.
Sebuah uji coba dengan 2.000 orang di Afrika Selatan menemukan bahwa vaksin AstraZeneca memberikan "perlindungan minimal" terhadap penyakit COVID-19 ringan dan sedang dari varian virus corona B.1.351, yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan. Varian ini menyebabkan sebagian besar infeksi di negara tersebut.
Perlu dipahami bahwa varian coronavirus yang bermutasi menyebabkan antibodi yang terbentuk dari vaksin sedikit mengalami kesulitan mengenali protein virus yang harus dilawannya. Apa yang dialami vaksin AstraZeneca juga dialami oleh Moderna dan BioNTech-Pfizer.
Kepala kelompok penelitian Oxford, Sarah Gilbert, mengatakan kepada BBC bahwa vaksin AstraZeneca harus melindungi dari penyakit parah.Â
Tetapi pada saat yang sama, Gilbert mengatakan peneliti sedang mengerjakan vaksin yang dimodifikasi untuk memerangi varian Afrika Selatan dan kemungkinan besar akan siap pada Q3-Q4 2021.
3. Adakah hubungan antara vaksin AstraZeneca dengan kasus pembekuan darah?
Tidak ada indikasi bahwa vaksin Oxford-AstraZeneca tidak aman. Per 10 Maret, ada 30 laporan pembekuan di antara hampir lima juta orang yang diberi vaksin di seluruh Eropa - kurang dari jumlah yang diharapkan terjadi secara alami.
Badan Obat Eropa (European Medicines Agency / EMA), Organisasi Kesehatan Dunia dan regulator obat Inggris semuanya mengatakan vaksin aman untuk diberikan. Walau begitu, 13 negara untuk sementara menghentikan penggunaan vaksin tersebut.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunda sementara penggunaannya.Â
"Untuk konservativismenya, BPOM menunda dulu implementasi AstraZenca sambil menunggi konfirmasi dari WHO. Mudah-mudahan dalam waktu singkat dapat keluar," ujar Budi.
Baca juga: "Pengalaman Pertama Ketika Menerima Vaksinasi Covid-19" oleh Kris Fallo