Mohon tunggu...
Willibrodus Nafie
Willibrodus Nafie Mohon Tunggu... Wiraswasta - Doa Terbaik Adalah Melakukan Kebaikan

Setia Melakukan Perkara Kecil

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Lolos dari Kondisi Buruk karena Ilmu Saat Nyantri

19 Desember 2021   10:08 Diperbarui: 19 Desember 2021   10:26 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiky Ikhsan saat masih bekerja sebagai marketing rajin menabung. Resign dari pekerjaan ia mencoba kredit mobil untuk dimamfaatkan sebagai taksi online dengan tabungan uang yang dimiliki.  

Mobil baru pun datang bersama dengan masalah baru. Fiky Ikhsan tidak bisa mengemudi mobil. Dia harus mengambil tindakan. Melakukan yang mustahil karena menyerah tidak pernah bisa menjadi pilihannya.

Dia lalu mencoba belajar sendiri, alhasil dalam seminggu sudah seperti sopir profesional. Bahkan pemuda optimis ini bisa mengemudi di jalan umum tanpa hambatan.

"Saya akhirnya belajar nyetir sendiri seminggu dan bisa. Beberapa hari pas waktu itu bapak saya mau pulang dke Binjai, saya dari Citayam antar sendiri ke Bandara Soekarno Hatta. Alhamdulilah selamat enggak ada hambatan, bahkan saya juga kayak sopir-sopir yang sudah pengelaman gitu," ungkap pria yang sudah 7 tahun tinggal di perantaun itu.

Fiky Ikhsan yang sempat kuliah jurusan Teknik Komputer itu, akhirnya menjalankan hari-harinya sebagai seorang sopir taksi online. Penghasilan  memang tak statis alias selalu berubah. Namun tetap dijalani dengan nikmat dan syukur.

Bagi pemuda jebolan Madrasah Aliyah Negeri Binjai itu, bila bekerja hanya mencari kemewahan dunia, sulit hati merasakan ketentraman hidup. Bila menempatkan pekerjaan sebagai ladang ibadah Insyallah berkah.

"Manusia diciptakan lengkap dengan rezekinya masing-masing, tak akan tertukar. Tinggal jemput dengan ikhtiar dan doa. Intinya kerja apapun itu kalau hati kita damai, Insyallah berkah bermamfaat," tutup anak dari pasangan suami istri Syahibul Anwar dan Kartika itu.

Penulis: Willibrodus Nafie/Aktivis Sosial

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun