Yanto terpaksa menjual sepeda motor satu-satu miliknya dengan harga Rp2,5 juta. Dari uang tersebut, Yanto membelanjakan alat perlengkapan dan bahan pembuatan sempol.
Pria yang selalu mengenakan topi di kepalanya ini pun menyewa sebidang lapak tanpa sekat dengan harga Rp400 ribu sebulan di samping Stasiun Citayam. Tepatnya di Jl. Lebak Pos Kelurahan, RT.001/RW.011, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok, Jawa Barat. Hari-hari Yanto kini dilalui dengan berdagang sempol ayam di sana.
Walau tak ada dinding pembatas dan selalu ditemani nyamuk dan kadang guyuran air hujan, Yanto tetap bahagia. Baginya dengan berdagang sempol justru membuatnya
merasakan kedamaian hati sesungguhnya saat bekerja.
"Uang bukan lah ukuran bung. Lebih baik dapat Rp500 sebulan tetapi damai sejahtera daripada berjuta juta sebulan tetapi hati tak ada  kedamaian. Sungguh Tuhan itu baik, hati saya tenang walau hanya jualan sempol ayam seribuan," kata pria yang hobi memancing itu sebelum mengakhiri kisahnya.
Kedamaian dunia dimulai dengan kedamaian batin. Mari menabur benih kedamaian demi kebaikan bersama. Salam
Penulis : Willibrodus Nafie/Willi Nafie
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI