Penulis hanya ke sana untuk melihat-lihat barang jualan di sana. Mulai dari kartu olahraga, mobil-mobilan diecast, produk Coca Cola, video games, patung, boneka, signs, jaket, dan masih banyak lainnya.
Ada juga beberapa toko loak yang mendapatkan barang dari hasil sumbangan yang lalu dijual. Profit jualan setelah dipotong segala biaya maka akan didonasikan untuk para pensiunan tentara, pelatihan tenaga kerja, dan komunitas.
Dari toko loak model itu harga barang yang ditawarkan cukup masuk akal. Lagi-lagi penulis beberapa kali belanja di sana untuk mencari barang keperluan pribadi dan dijual kembali.
Kadang kalau penulis beruntung dan jeli, penulis bisa mendapatkan barang yang masih bagus untuk dijual dan bisa menghasilkan profit.
Nah, itulah sedikit pengalaman penulis tentang jual beli barang bekas atau Thrifting. Apakah Kompasianers tertarik dengan bisnis Thrifting setelah membaca artikel ini?
****
Penulis: Willi Andy.
Artikel khusus untuk Kompasiana.
April 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H