Kembali pada penulis, jika hari terlihat panas maka pakaian quick dry yang sejuk menjadi pilihan untuk dikenakan. Celana pendek pun dipakai agar bagian bawah badan tidak pengap. Namun bagi beberapa orang, pakaian tipis katun terasa lebih nyaman dikenakan saat suhu panas di luar.
Tak kalah pentingnya adalah topi yang lebar sebagai pelindung dari sinar matahari agar tidak mengenai mata secara langsung. Ditambah dengan desain jaring agar lebih nyaman dan memiliki ventilasi udara bagi kepala dan rambut.
Penulis pun berusaha menghindari bepergian di siang hari karena biasanya matahari akan terasa terik saat itu. Jika memungkinkan, penulis memilih menyelesaikan pekerjaan saat berada di luar pada pagi atau sore hari. Itu akan terasa lebih sejuk jika dibandingkan harus berpanas ria di siang hari.
Jikapun harus melakukan perjalanan maka penulis akan membawa air ke dalam mobil dan tidak ditinggal dalam mobil setelah itu. Air putih yang tidak  dingin menjadi pilihan pada setiap saat, bukan air soda atau minuman manis. Biasanya penulis membawa air putih dalam botol anti panas yang bisa melindungi dari radiasi matahari.
Lalu mobil diparkirkan dekat pohon rindang atau samping bangunan yang teduh untuk menjaga mobil agar tidak terjemur, yang bisa menyebabkan panas berlebihan.
Penulis tidak lupa untuk mengonsumsi sayuran dan buahan yang tinggi akan kandungan air dan serat. Ini akan membuat penulis merasa segar lebih lama saat cuaca panas.
Itulah beberapa kiat yang penulis terapkan ketika menghadapi panas ekstrem di California yang cuacanya tidak menentu beberapa tahun ini.
Bagaimana dengan Kompasianer? Apakah daerah tempat tinggal kalian pun terasa terlalu panas belakangan ini?
****
Melalui artikel ini, penulis ingin mengucapkan Selamat Hari RayaIdul Fitri 2023 bagi Sahabat dan Saudara Muslim Muslima.
Mohon maaf lahir dan batin. Semoga segala urusan lancar, kesehatan prima, dan bahagia selalu penuh berkat.