Nyatanya, setiap orang sudah memiliki modal untuk bisa bahagia. Mulai dari kepemilikan barang yang cukup sederhana, prestasi, talenta, dan kesuksesan yang bisa dibanggakan hingga menuai berbagai pujian dan kehormatan.
Namun, semua itu harus diteliti dan dipahami bahwa apa yang diperoleh masih bersifat sementara dan bisa rusak atau hilang tanpa diduga. Contohnya mobil yang kita miliki bisa saja mengalami kecelakaan suatu hari. Atau baju kita yang bagus dan bermerek bisa robek bahkan dicuri oleh orang lain. Bisa juga, orang yang tadinya memuji kita sekarang malah balik mencela. Bahkan mungkin kemarin kita direspek, namun hari ini kita dihina.
Dengan menelaah lebih jauh itulah, kita menjadi tidak terlena dan tidak menggandrungi perolehan, serta tidak menjadi sombong dan lupa diri.
Nah, itulah cara penulis untuk bisa bahagia yakni dengan hidup sederhana, mudah merasa puas, bersyukur, dan bermudita.
Bagaimana dengan Kompasianers? Cara apa yang kalian tempuh untuk meraih kebahagiaan?
****
Penulis: Willi Andy
Artikel khusus untuk Kompasiana.
Maret 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H