Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pengalaman Jalan di Tengah Badai Salju Ekstrem California

27 Februari 2023   06:16 Diperbarui: 27 Februari 2023   13:51 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masing-masing mencoba untuk mengalah dan menjaga jarak. Untungnya di belakang mobil penulis tidak ada mobil. Meskipun ada, jarak mereka sangat jauh.

Itulah pertama kalinya penulis mengalami hujan badai es dan salju di atas jalanan California. Badai salju di kota besar California Selatan hampir tidak pernah terjadi. Dan jikapun itu terulang maka akan terjadi dalam kurun waktu yang lama. Terakhir terjadi pada tahun 2019.

Kembali pada kisah perjalanan pulang di tengah badai salju dan es, penulis mencoba mengendarai mobil dengan sangat pelan dan berhati-hati.

Tak lama berjalan di jalan Grand Ave, terlihat polisi yang mulai memblokir jalan yang berlawanan menuju Chino Hills. Dan ada polisi di jalur pulang. Mereka tetap bersiaga di titik turunnya badai.

Terkadang terlihat mobil ambulans dan truk pemadam kebakaran dari arah yang berlawanan.

Teringat bahwa posisi jalan Grand Ave menuju Diamond Bar merupakan jalanan yang berada di sepanjang tepi bukit atau tepi jurang. Itu dikarenakan kota Diamond Bar dan Chino Hills merupakan kota di atas bukit dengan ketinggian lebih dari 200 meter.

Maka penulis melaju di jalur bagian dalam untuk menghindari jurang. Itupun adalah jalanan yang menurun sehingga mobil akan turun dengan lebih cepat.

Karena mobil penulis adalah matic maka penulis menurunkan gigi rendah dan rem selalu digenjot secara perlahan untuk menahan laju mobil. Serta menjaga kestabilan kecepatan mobil dan tidak boleh berhenti secara mendadak untuk menghindari roda lepas kendali.

Belum lagi di tepi jurang tersebut sangat gelap tanpa cahaya bulan. Itu dikarenakan samping kiri dan kanan merupakan bukit hijau tanpa adanya gedung dan rumah. Maka satu-satunya harapan adalah lampu mobil yang agak redup dikarenakan oleh badai.

Saking pelannya mobil penulis melaju, otamatis mobil di depan sudah jauh ke depan. Penulis hanya bisa mengikuti jejak roda mereka yang membelah lapisan es agar roda bisa menggigit aspal dan melaju dengan aman.

Setelah mengalami ketegangan, akhirnya penulis memasuki kota Diamond Bar yang sudah tidak ada badai es, tetapi hujan masih tetap beraksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun