Kalau perhatian napas masuk dan keluar sudah dilatih secara konsisten dan terampil, maka pikiran akan terbiasa dengan itu semua. Niscaya perhatian pada napas terjadi secara otomatis tanpa kita paksakan.
Dengan mengambil jeda yang tepat seperti itu akan membuat hidup ini terasa lebih indah dan damai.
Tidak sampai di situ saja, pendekatan tersebut bisa diterapkan ketika kita merasa hidup ini berantakan, suram, dihianati, bahkan saat mengalami patah hati.
Mengambil jeda yang tepat dengan memperhatikan napas akan sangat membantu untuk mengambil pertimbangan dan keputusan yang lebih bijak.
Selalu coba untuk berhenti dan istirahat. Beri waktu dan recharge energi yang telah terkuras dari berbagai drama yang terjadi. Tidak perlu terburu-buru untuk langsung menyembuhkan diri.
Kita bisa jalan di taman, pantai, atau sekitaran kompleks rumah. Atau cari teman ngobrol yang peduli dengan kita. Atau berada dalam kamar yang suasananya tenang dan membiarkan sinar matahari masuk lewat jendela sambil minum teh hangat.
Dengan seiring berjalannya waktu, maka pikiran dan perasaan akan terobati dengan sendirinya.
Dengan demikian kita menjadi siap kembali untuk mendefinisikan arti dunia yang sesungguhnya dengan berpikir secara jernih.
Wasana kata:
Apapun yang terjadi pada diri kita akan berpengaruh pada cara berpikir yang membuat dunia terasa begitu buruk.Â
Dengan mengambil jeda yang tepat dalam hidup, kita akan memiliki waktu untuk berpikir ulang tentang dunia, dengan demikian pikiran akan menjadi lebih tenang untuk kembali berpikir secara jernih.
****