Jika lawan bicara sedikit terbawa emosi kemarahan, maka kita harus bisa menyesuaikan keadaan dengan banyak diam, lalu berucap dengan lembut dan sabar.
Jika lawan bicara terlihat sedih maka lebih baik kita banyak mendengar daripada berbicara. Tatap matanya dengan rasa empati. Peluk atau elus bahunya jika memang diperlukan.
Di samping diam, mendengar, dan berbicara, kita juga harus memperhatikan raut wajah kita.
Jika lawan bicara menunjukkan kebahagiaan maka raut wajah kita haruslah bersukacita. Dengan demikian lawan bicara bisa merasakan getaran yang sama dan itu bisa membuatnya lebih nyaman saat berbincang-bincang dengan kita.
Jika saat mendengar lawan bicara yang bernada sedih maka ekspresi wajah kita haruslah berempati dan penuh kasih sayang.
Nah, itulah 4 keterampilan berkomunikasi, khususnya dalam suatu percakapan tatap muka secara langsung.
Mari kita menjadi orang yang terampil dalam berkomunikasi. Karena hal tersebut sangat penting untuk menjaga dan memperluas relasi.
Di samping itu, keterampilan tersebut bisa dikembangkan menjadi kemampuan dalam public speaking.
****
Penulis: Willi Andy untuk Kompasiana.
Februari 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H