1. Fokus pada apa yang bisa dikontrol
Hal ini sangat penting. Penulis harus tetap dalam koridor dengan apa yang bisa penulis kontrol. Bukan apa yang tidak bisa dikontrol.
Penulis tidak mau membuang waktu dan upaya demi hal yang tidak bisa dikontrol. Hal tersebut akan berujung pada suatu kekecewaan yang besar.
Maka dari itu lebih baik fokus pada kemampuan diri sendiri. Penulis bisa mengembangkan potensi yang bisa dikembangkan. Biasanya berupa internal yang bisa dikontrol.
2. Mengambil suatu pelajaran dari kegagalan
Penulis seringkali mengalami kegagalan dalam hidup ini. Tidak mengapa. Karena dengan kegagalan tersebut, penulis bisa mencari di mana letak kesalahannya.
Dari sana bisa diamati apakah alasan dari sumber kesalahan. Apa yang bisa dipertahankan dan diperbaiki agar lebih baik untuk mencapai goal yang diinginkan.
Amati juga proses dari kesalahan yang diperbuat, apakah masih bisa dirubah atau sudah tidak bisa. Jika tidak bisa, penulis akan mencoba metode lainnya. Jika masih bisa dirubah maka proses tersebut bisa dilanjutkan dengan lebih waspada.
3. Mencatat apa yang ada di pikiran dan perasaan
Membuat catatan sangatlah penting sebagai pengingat agar bisa direview. Bukan hanya apa yang ada di pikiran saja yang perlu dicatat. Perasaan yang muncul juga perlu dicatat.
Jika pikiran yang muncul adalah pikiran yang tidak bermanfaat dan tidak membawa pada proses bertumbuh, maka lebih baik dibuang.