Berbagai alasan membeli barang seperti adanya promo, karena menarik, dan parahnya adalah alasan gengsi sama orang lain atau teman.
Solusinya adalah sering-seringlah bertanya pada diri sendiri apakah barang tersebut penting untuk dimiliki? Apakah sesuai budget? Dan kalau ada barang yang serupa di rumah, buat apa dibeli.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus seringkali ditanyakan pada diri sendiri. Jika kita lupa untuk bertanya, kita bisa mencatat di ponsel, membuat catatan di meja belajar, atau tempelkan catatan di tembok kamar.
Memang benar, awalnya kita akan kesulitan untuk menghindari belanja barang yang tidak terlalu penting. Tapi semakin kita terbiasa membentuk pola pikir bertanya, maka niscaya akan terbiasa.
2. FOMO.
Beli barang atau keperluan yang tidak terlalu penting atau tidak terlalu dibutuhkan karena alasan takut kehilangan.
Alasan ini tampaknya wajar tetapi kalau kita selalu menuruti keinginan yang seperti itu, pada akhirnya finansial kita menjadi tidak sehat. Kita akan menjadi seorang konsumen yang berbelanja hanya takut kehilangan kesempatan untuk memiliki barang tersebut.
Solusinya kita bisa mencoba menunda dan melihat apakah barang atau keperluan tersebut benar-benar urgen. Kalau tidak urgen dan bisa kita peroleh di lain waktu atau kesempatan, maka lebih baik keinginan tersebut kita tunda.
Dan kita harus melihat budget kita. Kalau pas-pasan untuk hal yang lebih penting, lebih baik keinginan tersebut dibatalkan.
3. Tidak pernah menabung.
Apakah kita perlu alasan untuk menabung? Seharusnya iya. Namun daripada kita berpikir-pikir untuk apa sih kita menanggung, lebih baik kita lakukan saja.