4. Belajar menyelesaikan masalah.
Khususnya pelajaran matematika atau pelajaran apa saja yang membutuhkan keterampilan untuk mencari solusi dari suatu permasalahan. Penulis banyak belajar melalui pengamatan sewaktu mengerjakan PR, ternyata ada banyak cara dan jalan untuk menyelesaikan suatu masalah.
5. Kesempatan untuk meninjau ulang pelajaran.
Melalui PR yang diberikan, penulis mendapatkan banyak kesempatan untuk meninjau ulang pelajaran yang baru saja diberikan di kelas. Penulis membaca dan belajar ulang melalui PR. Di sinilah letak kesempatan peninjauan ulang agar lebih memahami materi pelajaran.
6. Orangtua memiliki kesempatan untuk melihat pelajaran apa yang anaknya dapati di kelas.
Ibu penulis sangat rajin untuk memeriksa apa sih yang sebenarnya sekolah berikan untuk anaknya di kelas. Terkadang ibu penulis tidak setuju kalau pelajaran yang diberikan sangatlah banyak dan berat. Tapi kalau cocok dan bermanfaat, ibu penulis akan mendukung penulis untuk belajar lebih giat dan lebih sabar.
7. Tanggung jawab.
Penulis awalnya tidak begitu peduli dengan tanggung jawab. Tapi melalui PR yang diberikan, lambat laun penulis belajar apa yang namanya tanggung jawab sebagai bagian penting dari pengembangan dan proses pendidikan penulis sendiri.
8. Belajar melakukan hal bermanfaat.
Meskipun PR nampaknya tidak menyenangkan bagi penulis dan siswa lainnya, tetapi PR merupakan hal yang tidak bisa ditinggalkan. Penulis belajar untuk lebih memilih mengerjakan PR yang dinilai lebih bermanfaat daripada kegiatan lainnya yang kurang bermanfaat meskipun menyenangkan untuk dilakukan. Hal ini sangat terasa ketika penulis mendapatkan manfaat besar dari PR setelah lulus sekolah.
9. Belajar mandiri.