Dalam masa resesi sekarang ini, banyak orang yang merasa tertekan dan stres, terlalu khawatir dan cemas dalam menjalani hidup sehari-hari.
Ketika sudah kuliah dan bekerja akan timbul lagi berbagai macam kekhawatiran, lalu kita berpikir, "Bagaimana dengan masa depanku? Apakah akan cerah atau suram? Apakah masa depan sulit dijalani?"
Lalu kita juga sering terjebak dengan masa lalu. Sepertinya tidak bisa move on. Pikiran ini selalu saja berpikir tentang masa lalu. Kita terlalu tenggelam dengan penuh penyesalan terhadap masa lalu.
Atau seringkah kita membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain? Misalnya ketika kita berpikir kalau diri sendiri tidak memiliki kemampuan dalam melakukan hal-hal yang orang lain bisa lakukan?
Bahkan kita terlalu sering mendengar pendapat orang lain terhadap diri sendiri. Dan tentunya adalah pendapat yang berkesan negatif atau tidak sempurna. Kita membiarkan pendapat mereka stay di dalam pikiran terus menerus.
Nah, jika kita membiarkan hal-hal yang disebutkan sebelumnya terus menerus dalam pikiran kita, maka kita akan mengalami suatu isu mental yang disebut sebagai overthinking.
Overthinking ini bisa menjadi pemicu munculnya stres, depresi, dan kecemasan akut. Yuk sadari sejak dini sebelum menjadi parah dan terus berkelanjutan sehingga berpengaruh terhadap kesehatan jiwa.
Lalu apa sih ciri-ciri mindset dan kebiasaan dari seorang yang mengalami overthinking ini?
1. Terlalu khawatir dengan masa depan.
Rasa khawatir terhadap masa depan memang akan dialami oleh rerata setiap orang. Di sini kita sering tidak punya plan atau rencana yang tertata dengan rapi. Kita melangkah menuju masa depan tanpa rencana sama sekali.
Cobalah catat dan tulis rencana masa depan kita. Jangan lupa untuk menulis rencana cadangan jika rencana utama gagal.