Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kisah Hidup sebagai Tetangga di AS dan 4 Hal untuk Menjaga Relasi dan Kerukunan

16 Oktober 2022   04:01 Diperbarui: 17 Oktober 2022   13:23 2493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari semua tetangga tentunya ada yang tidak suka menyapa dan mereka sangat cuek. Tidak peduli siapa tetangga mereka. Tentu saja itu merupakan hak mereka.

Tapi bagi saya, tetangga adalah sebagai teman dan kerabat. Seringkali kalau ada acara Thanksgiving, mereka akan mengundang saya makan di rumah mereka.

Jika ada surat yang nyasar ke tetangga, mereka akan menyimpannya sampai saya pulang ke rumah. Kadang juga saya sering bertukaran makanan dengan mereka. Yah karena kita semua terdiri dari pribadi-pribadi yang multikultural.

Sebagian dari mereka adalah orang Barat,  sebagian berasal dari Meksiko, Jepang, Taiwan, Indonesia, dan Philipine. Dari sanalah kita sering menawarkan masakan dan kudapan khas masing-masing negara.

Kalau kita berbincang-bincang juga pastinya berbicara tentang budaya dan bahasa masing-masing. Sangat menarik juga dari apa yang disampaikan oleh mereka.

Kadang saya sering meminjam alat-alat untuk memperbaiki mobil dan lainnya. Mereka sama sekali tidak keberatan.

Beberapa kali juga saya menjebol jendela rumah mereka, bukan karena niat jahat tetapi demi untuk membuka pintu apartemen mereka ketika mereka terkunci di luar. Setidaknya ada dua tetangga yang meminta saya untuk menjebol jendela apartemen mereka.

Satu karena anaknya yang masih balita terkurung di dalam dan terus menerus menangis. Pemilik rumah menelepon saya sewaktu saya makan di sebuah restauran tidak jauh dari rumah. Saya harus segera menolong mereka dengan hanya makan dua suap dan langsung menuju ke apartemen mereka.

Begitu saya sampai di sana, anak gadisnya sedang menangis histeris dan memukul-mukul pintu. Saya mengambil pisau di rumah dan segera mencongkel jendela apartemen mereka, lalu harus manjat masuk ke dalam dengan cara meloncat masuk melalui jendela.

Kejadian kedua kalinya juga hampir sama dengan menjebol jendela apartemen tetangga lainnya. Untungnya anjing mereka sudah mengenal saya jadi saya tidak digigit. Pengalaman yang sangat menegangkan sekaligus agak heroik haha.

Kami juga saling mengingatkan untuk memindahkan mobil kalau salah satu dari kami parkir di jalan di hari street sweeping, karena jika tidak dipindahkan ke garasi maka pemilik mobil akan didenda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun