Dari kejadian Di stadium Kanjuruhan tanggal 1 Oktober 2022 banyak mengajarkan kita agar dalam suatu pertandingan olahraga tidak seharusnya terjadi huru hara apalagi memakan korban.
Lalu bagaimanakah langkah yang harus dijadikan suatu pedoman agar kejadian serupa terulang kembali?
Ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh setiap pemain, pendukung atau suporter, dan penonton.
Hal tersebut adalah;
1. Sportmanship atau sportivitas.
Sportmanship adalah rasa adil dan perilaku baik terhadap lawan tanding terutama di dunia olahraga. Masyarakat Indonesia lebih mengenal istilah sportivitas atau suatu prilaku yang bisa menerima suatu kekalahan dalam pertandingan olahraga.
Nampaknya Indonesia sangat ketinggalan untuk hal ini. Sementara good sportmanship mengajarkan kita agar belaku adil dan bisa berlapang dada menerima kekalahan.
Apakah ini sebatas dalam arti pada kekalahan?
Tidak juga. Bagi para pemenang dari suatu kompetisi atau pertandingan, mereka tidak akan mengolok-olok yang kalah. Tetap rendah hati atas kemenangan yang telah diraih.
Sportmanship mencegah rasa sakit hati yang teramat besar dari suatu kekalahan.
Memang kekalahan tidaklah mudah diterima oleh pihak yang kalah. Meskipun demikian, tetaplah belajar untuk menerima kekalahan dengan ikhlas. Dari sana kita bisa membenah diri. Kita bisa lebih mengenal diri sendiri. Di mana letak kelemahan yang perlu diperbaiki dan keunggulan yang perlu ditingkatkan.
2. Merangkul.
Dalam suatu pertandingan terutama di dunia olahraga, sudah pasti ada yang menang dan kalah. Pihak yang menang sudah seharusnya tetap merangkul mereka yang kalah. Tidak menjadi sombong dan tetap rendah hati.
Begitu pula yang kalah. Tetaplah merangkul pihak yang menang. Tetap adakan pertandingan persahabatan. Dengan demikian hubungan baik tetap akan terjaga meskipun terhadap tim lawan.