Dia segera tutup restauran dan menelepon polisi setempat. Polisi yang bertugas segera datang dan mencatat laporan Amy.
Amy menceritakan hal tersebut kepada semua karyawan dan mengizinkan semua pulang lebih awal kecuali saya.Â
Dia meminta saya untuk menemaninya sampai mantan suaminya datang. Mantan suami Amy kita panggil dengan sebutan "Grandpa". Karena memang usianya yang sudah lanjut.
Saya berkata kepada Amy bahwa saya tidak bisa menunggu Grandpa terlalu lama karena bis yang mengarah ke apartemen saya tidak akan beroperasi setelah jam sembilan malam.
Amy berkata bahwa Grandpa bisa mengantarkan saya pulang begitu dia sampai di sini. Amy hanya tidak ingin kejadian ini terulang dan sangat was-was, jadi dia mengharapkan mantan suaminya menjaga dia saat menutup restauran.
Karena saya merasa simpati terhadap Amy, saya menyanggupi dan menunggu Grandpa datang. Tak lama kemudian Grandpa datang dan kita meninggalkan restauran bersama-sama. Amy mengendarai mobilnya sendiri sedangkan Grandpa mengantar saya pulang.
Di perjalanan, saya berkata kepada Grandpa agar bisa menurunkan saya tidak jauh dari apartemen. Grandpa memaksa agar mengantar saya sampai tujuan.
Setelah kami hampir sampai dan melewati lampu hijau lalu lintas, tetiba mobil kami ditabrak. Brakk... Tabrakan itu mengejutkan kami karena kami sedang melaju di lampu hijau.
Hantaman mobil yang menabrak kami sangat kencang, Grandpa kaget melebihi saya. Bukannya dia menginjak pedal rem, malahan dia menginjak pedal gas lebih kencang karena saking terkejutnya.
Mobil kami menjadi berputar di tempat. Dan akhirnya berhenti karena Grandpa pingsan dan tidak bergerak. Saya segera membangunkan beliau tergesa-gesa karena ada asap tebal di depan mobil kami.