Saya menerima pesan dari Kompasiana yang berisi ajakan menulis topik pilihan "Minimnya Ruang Publik di Sekitar Kita" pada tanggal 14 Juli 2022 zona waktu Pasifik. Setelah membaca isi topik pilihan admin Kompasiana yang selalu bergaya santai dan asyik, saya merasa ingin sekali menulis untuk berbagi pengalaman.
Maka izinkan saya berbagi pengalaman tentang ruang publik favorit saya. Semoga berkenan untuk membaca (penuh harap).
Setiap pagi saya akan berangkat ke taman yang berlokasi tidak jauh, sekitar lima menit jarak mengemudi dari rumah ke sana. Saya biasanya berangkat dari rumah sesudah mandi dan sarapan. Jam delapan pagi biasanya sudah sampai di sana.
Saya akan meninggalkan taman pada jam sembilan pagi untuk pergi belanja dan langsung berangkat kerja jika tidak ada yang harus dibeli di hari itu.
Taman tersebut adalah Rowland Heights Park 1500 S. Banida Ave. Rowland Heights, CA 91748.
Taman ini sangat asri, memiliki pohon-pohon yang tumbuh sangat tinggi dan besar. Cukup rindang untuk menghalau panas terik matahari di saat siang hari. Terkadang akan ada burung dan bebek yang berimigrasi ke sini.
Begitu kita masuk ke taman, ada kantor taman dan ruang serba guna. Ruang serba guna ini dipakai untuk latihan performa bagi anak-anak dalam bernyanyi dan menari maupun studi buku.
Untuk orang dewasa, ada senam taichi dan meja pingpong. Juga ada lapangan tertutup di belakangnya untuk anak-anak bermain basket dan kegiatan lainnya.
Di sana juga ada WC umum yang terpisah bagi wanita dan pria. Tidak jauh dari sana, ada lapangan basket dan tenis yang dipagari oleh kawat besar sebagai pembatas.
Dan di sebelah kanan ada playgound atau tempat bermain untuk anak-anak. Lebih jauh menelusuri ke dalam, ada dua lapangan kasti lengkap dengan tempat para penonton duduk. Lapangan ini sangat besar dan bisa dipakai untuk lapangan sepak bola juga.
Taman ini terletak di tengah kota dan rumah penduduk. Umumnya tidak begitu ramai di hari biasa. Tetapi di hari Sabtu dan Minggu akan banyak pengunjung mulai dari anak kecil sampai para lansia.
taman publik ini sangat bermanfaat bagi semua kelompok usia. Anak-anak umumnya bermain di playground yang dijaga oleh orang tua mereka. Para remaja senang bermain di lapangan basket dan kasti.
Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwaPara orang dewasa senang bermain di lapangan tenis, pingpong dan tenis lapangan. Sedangkan para lansia menyukai senam taichi atau jenis tarian khas dari China.
Tersedia pula dua gazebo untuk tempat pengunjung berpesta dan bbq. Mereka menerapkan sistem first in first serve untuk mencarter gazebo bagi yang ingin memakai untuk pesta ulang tahun.
Khusus untuk hari Natal, taman ini mengadakan acara untuk anak-anak dari sore sampai malam. Acara Natal yaitu makan dan minum bersama Santa Claus, pertunjukan nyanyi, DJ, musik, tarian. Tu Tu Train, Kereta dengan kuda poni, salju buatan dan istana tiruan.
Kembali ke pengalaman saya di sana (hehehe). Saya memanfaatkan kunjungan ke taman untuk berjalan kaki dengan memperhatikan napas masuk dan keluar. Tetapi saya lebih memprioritaskan untuk menelepon ayah saya yang berada di Jakarta. Jika beliau tidak mengangkat panggilan saya, saya baru akan berjalan kaki.
Di samping itu, saya menyukai berjalan di bawah sinar matahari pagi yang kata para ahli sangat baik untuk tubuh dalam memproduksi vitamin D.
Saya sangat bersyukur bahwa taman publik ini menyediakan banyak fasilitas dan semuanya tidak dipungut biaya sama sekali.
Letak taman juga sangat strategis sehingga penduduk di sekitar bisa datang dan melewati hari dengan segala macam aktivitas. Dari bersantai melepas stres, menikmati alam, menemani anak, ngobrol, berfoto, bermain, membuat konten video, olah raga dan senam bahkan ada yang bermeditasi.
****
Menurut saya, ruang publik seperti taman sangat diperlukan untuk para pengunjung terutama yang berada di kota.
Seperti kita ketahui kehidupan perkotaan adalah lebih monoton dan penuh dengan stres terhadap pekerjaan, padatnya lalu lintas dan tuntutan hidup. Maka taman publik yang menyediakan segala fasilitas tanpa dipungut biaya sangat didambakan masyarakat kota.
Seperti kata pepatah di sini yaitu: "Parks Make Life Happy".
Semoga kawan-kawan yang berada di Indonesia dan negara lainnya juga memiliki taman publik. Dan yang pasti jangan lupa untuk mengunjungi taman setidaknya seminggu sekali dan beraktivitas agar sehat secara jasmani dan rohani.
****
Penulis: Willi Andy untuk Kompasiana.
Juli 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H