Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Fabel: Si Gagak Kecil yang Gokil

20 April 2022   04:27 Diperbarui: 20 April 2022   10:03 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Zaman dahulu hiduplah seekor induk burung gagak yang memiliki seekor anak burung gagak. Mereka berdua tinggal di atas sebuah pohon dalam hutan.

Induk gagak sangatlah mencintai anaknya. Dia bekerja keras dalam membesarkan anaknya. Mulai dari mencarikan makan, menjaga keselamatan sampai menemaninya tidur di malam hari.

Mereka berdua adalah gagak yang memiliki bulu berwarna hitam pekat. Memiliki suara yang parau, tidak pandai menari apalagi bernyanyi.

Ketika gagak kecil cukup besar untuk masuk sekolah, induk gagak memandangnya dengan penuh cinta kasih. Kasih sayangnya yang sangat besar terpencar lewat matanya.

"Anakku, engkau sekarang sudah cukup besar agar bisa ikut sekolah. Engkau pasti akan menyukai berada disana dan belajar bersama teman-teman baru."

"Ibuku, mengapa saya harus masuk sekolah?" Anak gagak bertanya.

"Anakku, disana kamu akan belajar untuk bernyanyi, terbang dan menari." Sambil mengusap kepala anaknya agar memastikan dia mengerti.

"Baik Bu, saya siap untuk pergi kesana hari ini." Dia menjawab meskipun ada rasa rindu yang besar jika harus berpisah dengan ibunya walaupun hanya sementara.

Maka pergilah mereka ke sekolah tersebut. Dalam perjalanan kesana, mereka juga bersendau gurau. Itu semua dilakukan sang induk agar anaknya merasa nyaman untuk masuk ke sekolah.

Tibalah mereka di sekolah. Sang induk hanya mengantar anaknya di depan pintu masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun