Mohon tunggu...
William Wiguna
William Wiguna Mohon Tunggu... Wiraswasta - CEO

Lifetime Diligence Coach Founder Care Plus Indonesia®, a behavior team work building network, Founder Salon Perilaku®, a class for Behavioral Styles Management® and BMCHK® (Bakat Minat Cita2 Hobi Karakter) Founder Lifetime Camp® Founder Diligence Quotient® Ketua ASPIRASI (Asosiasi Penulis dan Inspirator Indonesia) Partner Quantum Quality International® IPB Graduation, Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Angkatan 22 -1985 International Certified Professional Human Resource (CPHR) International Certified Behavior Analyst (CBA) dan Authorized Reseller DISCovery® DISC Report System dengan validitas Internasional (USA, UK, Singapore & Indonesia) International Certified Performance Inprovement (CPI) Master Pendidikan dari STT IKAT, Indonesia Professional in Behavioral Styles Management lebih dari 25 tahun. Narasumber Solusi Bisnis Radio Heartline FM 100.6 Pengasuh Rubrik Konsultasi Bisnis Tabloid Wanita Indonesia Coach khususnya di bidang Manajemen Perilaku Team SDM, Marketing dan Sales dengan JAMINAN KONSULTASI PRIBADI SEUMUR HIDUP® pertama di INDONESIA dengan total Client lebih dari 30.000 peserta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bersekolah Supaya Lebih Pintar?

2 April 2014   18:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berarti ada yang kurang kalau kita berpikir soal TARGET menyekolahkan anak bukan, coba bandingkan dengan lirik lagu PERGI BELAJAR gubahan Ibu Sud sbb:

Pergi Belajar
Ibu Sud (1943)

oh, ibu dan ayah, selamat pagi

kupergi sekolah sampai kan nanti

ibu dan ayah:

selamat belajar nak penuh semangat

rajinlah selalu tentu kau dapat

hormati gurumu sayangi teman

itulah tandanya kau murid budiman

Betapa kerinduan utama (TARGET) dalam lagu tsb dari orang tua adalah RAJIN bukan? Dimana kata-kata PINTARnya ya? Menurut kami ini yang benar. Bahwa kita menyekolahkan anak supaya RAJIN dan otomatis mereka bisa menghormati guru dan menyayangi teman. Soal PINTAR? bukankah anak-anak yang RAJIN pasti buahnya naik kelas bahkan juara?

Apabila melihat bagaimana sekarang kita lebih banyak mengganti kurikulum atau cara mengajar dalam sekolah atau bisnis, kelihatannya ini yang menjadi problem yang "Gajah depan mata tidak terlihat, tetapi Kutu seberang lautan dilihatin".  Yang jelas ini fakta-faktanya sbb:


  1. WEF : Peringkat Daya Saing Indonesia Turun di Posisi 50 (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CCUQFjAA&url=http%3A%2F%2Fbisniskeuangan.kompas.com%2Fread%2F2013%2F05%2F28%2F17405044%2FWEF..Peringkat.Daya.Saing.Indonesia.Turun.di.Posisi.50&ei=zJk6U-asEMOXrgezvYBY&usg=AFQjCNEMBpM5XOl4mstTzAoE2QdcPtfvmw)

  2. Indonesia berada diurutan ke 110 menurut Indeks Pembangunan Manusia (http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_Indeks_Pembangunan_Manusia)

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun