Berarti ada yang kurang kalau kita berpikir soal TARGET menyekolahkan anak bukan, coba bandingkan dengan lirik lagu PERGI BELAJAR gubahan Ibu Sud sbb:
Pergi Belajar
Ibu Sud (1943)
oh, ibu dan ayah, selamat pagi
kupergi sekolah sampai kan nanti
ibu dan ayah:
selamat belajar nak penuh semangat
rajinlah selalu tentu kau dapat
hormati gurumu sayangi teman
itulah tandanya kau murid budiman
Betapa kerinduan utama (TARGET) dalam lagu tsb dari orang tua adalah RAJIN bukan? Dimana kata-kata PINTARnya ya? Menurut kami ini yang benar. Bahwa kita menyekolahkan anak supaya RAJIN dan otomatis mereka bisa menghormati guru dan menyayangi teman. Soal PINTAR? bukankah anak-anak yang RAJIN pasti buahnya naik kelas bahkan juara?
Apabila melihat bagaimana sekarang kita lebih banyak mengganti kurikulum atau cara mengajar dalam sekolah atau bisnis, kelihatannya ini yang menjadi problem yang "Gajah depan mata tidak terlihat, tetapi Kutu seberang lautan dilihatin". Yang jelas ini fakta-faktanya sbb:
- WEF : Peringkat Daya Saing Indonesia Turun di Posisi 50 (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CCUQFjAA&url=http%3A%2F%2Fbisniskeuangan.kompas.com%2Fread%2F2013%2F05%2F28%2F17405044%2FWEF..Peringkat.Daya.Saing.Indonesia.Turun.di.Posisi.50&ei=zJk6U-asEMOXrgezvYBY&usg=AFQjCNEMBpM5XOl4mstTzAoE2QdcPtfvmw)
Indonesia berada diurutan ke 110 menurut Indeks Pembangunan Manusia (http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_Indeks_Pembangunan_Manusia)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!