Menurut artikel di situs otomotif.kompas 24 Februari 2020 yang berjudul “Ini Istilah On The Road dan Off The Road dalam Membeli Kendaraan”, nilai NJKB adalah harga asli kendaraan sebelum pajak. Bukankah ini berarti sudah termasuk komponen modal, biaya dan laba? Yang belum ada hanyalah komponen pajak dan biaya surat. Di sini disebutkan bahwa konsumen bisa membeli dengan harga Off The Road. Ini mengukuhkan bahwa harga Off The Road itu sudah mencakup modal plus laba. Dan harga Off the Road itu adalah harga asli mobil sebelum dikenakan komponen pajak.
Alinea 5, 6 dan 7: " Sementara harga off the road, itu merujuk pada nilai jual dari kendaraan itu sendiri tanpa adanya biaya pengurusan laik jalan seperti kelengkapan dokumen dan pajak.
Ada beberapa akun YouTube yang rajin nongkrong di kanal-kanal yang membahas produk AirEV ini. Mereka mengawal kolom komentar nyaris sepanjang hari selama berhari-hari (pada kurun waktu sekitar seminggu menjelang dan setelah hari peluncuran di GIIAS). Dari pengamatan saya, tugas mereka adalah mengarahkan opini-opini negatif ke arah positif atau setidaknya netral. Dan semuanya menyembunyikan data perhitungan kewajaran OTR yang saya lemparkan. Tidak ada satupun dari mereka yang membantah data saya dan tentu saja tidak ada yang membantu saya menyampaikan hitungan saya ke komentator lain. Wajarkah jika saya beranggapan mereka adalah armada bayaran?
Kalimat pembodohan yang dijadikan template copy-paste oleh salah satu buzzer teraktif adalah: “target marketnya untuk yg mau pakai EV dengan harga lebih terjangkau.” Secara literal tidak ada yang salah. Tapi ini menggiring opini bahwa produk BEV ini harganya “terjangkau”. Saya pikir akan lebih tepat bila dikatakan “target marketnya adalah orang-orang yang miskin informasi, tertarik pada BEV, ekonomi sedang tetapi belum rela/mampu membeli Ioniq yang 700 juta”. Mindset target market tersebut sedang diarahkan untuk menerima bahwa harga mark-up ini adalah nilai yg wajar dan murah. Jelas ini bukan strategi pricing untuk kalangan ekonomi kelas menengah.
Yang juga sangat luar biasa adalah banyaknya YouTuber influencer yang menggunakan diksi sakti “MURAH” pada video ulasan BEV ini. Berikut ini adalah judul-judul video mereka di YouTube:
“Mobil Listrik Yg Wah MURAH BANGET! Wuling AIR EV Seharga LMPV, Canggih Bs 300Km!”
“REVIEW | Wuling Air EV, Mobil Listrik Murah! Dijual Mulai Rp 250 Juta”
“Wuling Air EV Dijual Tahun Ini! Harganya Murah!”
“Review Wuling Air Ev Mobil Listrik Termurah | KOK GINI ???”