Padahal penyematan nama hewan (yang buruk) kepada persona seseorang jelas di larang oleh ajaran agama manapun. Tetapi realitanya tidak sedikit dari petinggi agama di negara ini malah sibuk ikut-ikutan menggaungkan dua istilah ini ke ruang-ruang dakwah mereka, menjadikan dua istilah ini seakan mendapat legitimasi spiritual yang melangkahi norma-norma agama itu sendiri.
 Jadi, ketika kita terlalu bangga akan proses demokrasi di negara ini dengan melihat kenyataan bahwa rakyat memilih pemimpin secara langsung, maka sebaiknya periksa dulu instrumen yang telah kita mainkan dalam fase menuju TPS.Â
Di sana banyak kekacauan yang tanpa kita sadari telah mendegradasi kedewasaan dan budaya luhur kita sampai pada akhirnya dengan senang hati kita melucuti jubah kemanusiaan itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H