Indonesia seharusnya meniru sistem pendidikan seperti di Negara Tiongkok yang sama-sama memiliki jumlah populasi tinggi. Sistem pendidikan di Tiongkok berbasis pada pendidikan karakter dan mental yang kuat, keketatan dalam pembelajaran, bahkan sebagian besar siswa diwajibkan asrama. Meskipun terkesan kejam, sistem ini memenuhi kebutuhan esensial yang wajib dimiliki masyarakat, yaitu pendidikan dasar.Â
Sistem ini juga tentunya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan. Buktinya terdapat pada skor PISA (Programme for International Student Assessment) Negara Tiongkok per tahun 2022 yang menduduki peringkat ke-2 dari 80 negara yang terdaftar dengan total skor 1.605, sedangkan Indonesia menduduki peringkat ke-69 dengan total skor 1.108.
Sebenarnya, kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang bagus untuk pelajar jenjang SMA dan mahasiswa perguruan tinggi. Melalui kurikulum merdeka, pelajar diberikan kebebasan untuk memilih pelajaran yang mereka minati dan sesuai dengan jenjang karir yang ingin mereka capai. Para pelajar tidak harus mati-matian mempelajari mata pelajaran yang tidak diminati dan dapat fokus pada pelajaran yang mereka pilih.Â
Namun, kurikulum ini menjadi buruk ketika diterapkan pada pelajar jenjang SD dan SMP. Hal ini dikarenakan jenjang pendidikan SD dan SMP mengajarkan ilmu-ilmu dasar yang sifatnya wajib dikuasai para siswa dan tidak dapat diberi kebebasan.
Semangat Membara Generasi Penerus Bangsa
Masa depan negara Indonesia dapat diibaratkan seperti sebuah pohon dan tumbuhan. Apapun jenis pohon atau tumbuhannya, mereka harus memiliki akar yang kokoh dan kuat agar dapat tumbuh dan bertahan hidup. Sama seperti halnya generasi Indonesia Emas. Apapun impian yang ingin dicapai oleh para siswa, mereka harus memiliki pendidikan dan ilmu pengetahuan dasar yang kuat terlebih dahulu agar impian mereka dapat tercapai.
Di antara banyaknya masalah yang harus kita hadapi di negeri ini, masalah pendidikan merupakan prioritas untuk segera kita atasi dan untuk kita mencapai Indonesia Emas 2045. Pendidikan karakter dan mental, ilmu pengetahuan dasar, serta kebiasaan untuk belajar harus dikembangkan.Â
Murid harus dibiasakan memiliki motivasi yang berapi-api untuk belajar agar dapat menghadapi segala rintangan di ruang kelas. Oleh karena itu, peran guru sangat penting membuat para siswa nyaman di kelas dan tidak merasa adanya paksaan atau siksaan dalam belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H