Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengulik Peluang Timnas Indonesia di Bahrain dan China

9 Oktober 2024   14:15 Diperbarui: 10 Oktober 2024   11:59 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA

Timnas Indonesia akan kembali melakoni laga lanjutan matchday ketiga dan keempat kualifikasi Piala Dunia Ronde Ketiga Zona Asia dengan bertandang ke Bahrain dan China. Shin Tae Yong telah mengumumkan 27 nama pemain skuad Garuda untuk dua pertandingan ini. Ada beberapa perubahan di bandingkan dengan matchday satu dan dua kemarin.

Bek tengah timnas dan juga Wolverhampton Wanderers U-21, Justin Hubner harus absen dalam lakon international break kali ini karena mengalami cedera. 

Namun absennya Hubner tidak cukup berdampak pada kedalaman stok bek tengah skuad Garuda mengingat Mees Hilgers sudah selesai menjalani proses naturalisasi dan perpindahan federasinya yang akan membuat pemain FC Twente itu akan bersanding dengan Rizky Ridho, Jay Idzes, Muhammad Ferarri, dan Wahyu Prasetyo.

Selain itu bek veteran, Jordi Amat juga kembali mendapatkan panggilan ke timnas. Akan tetapi mengingat posisi bek tengah sudah lebih dari cukup, banyak pengamat sepakbola yang menafsirkan jika pemanggilan Jordi Amat adalah untuk mengisi posisi gelandang bertahan yang selama ini sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan antar lini dan juga menopang para gelandang kreatif di depannya seperti Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Nathan Tjoe A-On, dan Thom Haye. Kemampuan passing Jordi Amat dinilai cukup mumpuni untuk menjalankan peran ini.

Sementara itu, di lini depan, STY secara mengejutkan memutuskan untuk tidak membawa Ramadan Sananta yang digantikan oleh nama baru yakni Malik Risaldi. Tentunya pemanggilannya juga memiliki alasan tersendiri. Yang pertama adalah Malik Risaldi kini tengah on-fire di BRI Liga 1 dengan torehan 4 gol dan 2 assist bersama Persebaya Surabaya dan yang kedua STY mengungkapkan jika Malik Risaldi "lebih baik" daripada Ramadan Sananta.

Kendati tidak secara spesifik menyebutkan alasan lebih lanjutnya, banyak yang menilai jika profil Malik sebagai striker adalah hal yang membuat dirinya dipertimbangkan STY untuk dibawa bersama skuad Indonesia kali ini.

STY sendiri memang memiliki kecenderungan memainkan striker yang tidak hanya menunggu bola di area kotak penalti tetapi juga ikut terlibat aktif dalam permainan alias selalu mobile. Malik Risaldi adalah tipe striker yang seperti itu, sementara Sananta cenderung lebih menjiwai peran striker klasik nomor 9 yang lebih banyak menunggu suplai bola di area depan.

Para striker lainnya yang juga dipanggil oleh STY untuk dua pertandingan ini antara lain Rafael Struijk yang baru saja menjalani debutnya di Brisbane Roar, kemudian ada Dimas Drajad dan Hokky Caraka yang juga tengah on-fire bersama Persib Bandung dan PSS Sleman, serta Ragnar Oeratmangoen yang juga sudah menjalani debutnya bersama FCV Dender beberapa waktu silam.

Kini para pemain yang dipanggil sudah semuanya berkumpul dan menjalani latihan di Bahrain. Penulis akan coba mengurai kekuatan Bahrain dan kemudian China serta seberapa besar peluang Indonesia untuk memenangkan kedua pertandingan nantinya.

Berbicara soal Bahrain, Indonesia pernah punya kenangan yang sangat buruk ketika terakhir kali kedua negara berjumpa pada 29 Februari 2012 silam yang dimana skuad Garuda luluh lantak dengan skor telak 10-0.

Pada pertemuan kedua kali ini, Indonesia kini sudah jauh berubah terutama dari segi materi pemain yang dimana diprediksi jika laga ini akan menjadi laga yang tidak mudah untuk Bahrain kendati rangking FIFA kedua negara terpaut cukup jauh. Menurut update terakhir, Bahrain duduk peringkat 76 sementara Indonesia duduk di peringkat 129.

Jika Indonesia dapat memenangkan pertandingan atas Bahrain, maka peringkat Indonesia akan otomatis makin melesak ke peringkat 122 dunia dengan hitung -- hitungan yang ada yang tentunya akan menjadi salah satu motivasi bagi STY dan anak asuhnya untuk mendapatkan 3 poin disamping menjaga asa skuad Garuda ke Piala Dunia 2026.

Di Kualifikasi Ronde Ketiga ini sendiri, Bahrain berhasil mencatatkan kemenangan atas Australia 1-0 di Melbourne sebelum kemudian dibantai oleh Jepang 5-0 di hadapan pendukungnya sendiri

Dari segi pemain, Bahrain mengandalkan para pemain yang bermain di liga lokal mereka ditambah dengan dua pemain yang merumput di luar negeri dengan rataan usia 29,2 tahun berbeda dengan timnas Indonesia yang diperkuat oleh 16 pemain abroad dan 11 pemain dari liga lokal dengan rataan usia skuad adalah 25 tahun.

Sayed Baqer sejauh ini menjadi top skor untuk timnas Bahrain dengan raihan dua gol selama kualikasi berlangsung (dari ronde kedua hingga sekarang) yang tentunya menjadi salah satu pemain yang harus diwaspadai oleh timnas Indonesia.

Variabel lain yang harus diwaspadai oleh timnas Indonesia dari Bahrain adalah kemungkinan para pendukungnya yang tidak segan melakukan disrupsi terhadap pemain lawan menggunakan laser seperti yang terlihat pada pertandingan mereka melawan Jepang serta kemungkinan mengulur -- ulur waktu yang merupakan semacam "hal unik" yang dilakukan oleh kebanyakan tim-tim dari timur tengah. Dengan kata lain, skuad Garuda harus menjaga ketenangan mereka dan tidak terprovokasi saat situasi -- situasi tadi terjadi nantinya.

Kemudian usai bertanding melawan Bahrain, skuad Garuda akan melanjutkan perjalanan mereka menuju Qingdao yang akan menjadi venue laga antara Indonesia melawan China.

Tuan rumah sengaja memilih Qingdao untuk membuat timnas Indonesia kelelahan yang dimana mereka memanfaatkan faktor cuaca Qingdao di bulan Oktober yang akan memasuki musim dingin serta letak geografisnya yang berjarak enam jam dari Beijing.

Akan tetapi PSSI sudah mengakali taktik China ini dengan menyewa pesawat carteran yang akan langsung membawa skuad Garuda dari Bahrain ke Qingdao tanpa harus transit di Hong Kong yang akan memotong perjalanan udara menjadi hanya Sembilan jam saja.

Dari segi rangking FIFA, sama seperti Bahrain, jarak antara Indonesia dan China juga terpaut cukup jauh. China saat ini menempati rangking 91 dunia yang tentunya merupakan sebuah anomali mengingat China saat ini adalah negara superpower besar dengan dengan segudang prestasi mereka di kejuaraan cabang olahraga dunia seperti Olimpiade dalam beberapa tahun terakhir.

Sepakbola China boleh dibilang mengalami perkembangan yang cukup mandeg dan cenderung menurun terutama setelah hilangnya hilangnya pamor Liga Sepakbola mereka yang sempat menjadi trend setter di sepakbola Asia pada era 2016 hingga 2019 serta korupsi yang mendera tubuh asosiasi sepak bola di negeri tersebut selama beberapa tahun terakhir.

Kendati demikian, Negeri Tirai Bambu juga tidak dapat diremehkan begitu saja karena untuk level Asia, mereka masih cukup diperhitungkan dan kadang kala dapat membuat kejutan -- kejutan yang tentunya harus di waspadai oleh Timnas Indonesia.

Untuk dua pertandingan mereka di matchday ketiga dan keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini, China memanggil 25 pemain yang dimana semua dari mereka adalah pemain yang berlaga di liga lokal dengan rataan usia pemain 28,7 tahun.

Beberapa dari mereka adalah pemain veteran seperti Wu Lei yang masih menjadi andalan di lini depan timnas China serta sudah mencetak lima gol selama gelaran ronde kedua dan ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Rapor timnas China untuk ronde ketiga ini boleh dibilang memiliki start yang buruk. Di matchday satu dan dua, China mengalami kekalahan telak 7-0 dari Jepang serta kalah tipis 1-2 dari Arab Saudi yang membuat pelatih mereka Branko Ivankovic didesak untuk mundur dari kursi kepelatihan karena dianggap tidak bisa mengangkat prestasi dan performa negeri Tirai Bambu kendati baru beberapa bulan menjabat.

Tentunya jika melihat dari dua analisis dari lawan -- lawan Indonesia kali ini serta apa yang dimiliki oleh Skuad Garuda saat ini membuat presentase kemenangan Indonesia di dua pertandingan ini cukup besar asalkan tim Garuda tidak membuat kesalahan -- kesalahan yang tidak perlu selama pertandingan yang dapat merugikan.

Rangking bukanlah masalah karena tidak mencerminkan kemampuan sebenarnya sebuah tim. Setidaknya itulah yang terlihat dari bagaimana Indonesia kini sudah dapat mulai mengimbangi permainan para raksasa Asia seperti Arab Saudi dan Australia kemarin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun