Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengulik Peluang Timnas Indonesia di Bahrain dan China

9 Oktober 2024   14:15 Diperbarui: 10 Oktober 2024   11:59 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pertemuan kedua kali ini, Indonesia kini sudah jauh berubah terutama dari segi materi pemain yang dimana diprediksi jika laga ini akan menjadi laga yang tidak mudah untuk Bahrain kendati rangking FIFA kedua negara terpaut cukup jauh. Menurut update terakhir, Bahrain duduk peringkat 76 sementara Indonesia duduk di peringkat 129.

Jika Indonesia dapat memenangkan pertandingan atas Bahrain, maka peringkat Indonesia akan otomatis makin melesak ke peringkat 122 dunia dengan hitung -- hitungan yang ada yang tentunya akan menjadi salah satu motivasi bagi STY dan anak asuhnya untuk mendapatkan 3 poin disamping menjaga asa skuad Garuda ke Piala Dunia 2026.

Di Kualifikasi Ronde Ketiga ini sendiri, Bahrain berhasil mencatatkan kemenangan atas Australia 1-0 di Melbourne sebelum kemudian dibantai oleh Jepang 5-0 di hadapan pendukungnya sendiri

Dari segi pemain, Bahrain mengandalkan para pemain yang bermain di liga lokal mereka ditambah dengan dua pemain yang merumput di luar negeri dengan rataan usia 29,2 tahun berbeda dengan timnas Indonesia yang diperkuat oleh 16 pemain abroad dan 11 pemain dari liga lokal dengan rataan usia skuad adalah 25 tahun.

Sayed Baqer sejauh ini menjadi top skor untuk timnas Bahrain dengan raihan dua gol selama kualikasi berlangsung (dari ronde kedua hingga sekarang) yang tentunya menjadi salah satu pemain yang harus diwaspadai oleh timnas Indonesia.

Variabel lain yang harus diwaspadai oleh timnas Indonesia dari Bahrain adalah kemungkinan para pendukungnya yang tidak segan melakukan disrupsi terhadap pemain lawan menggunakan laser seperti yang terlihat pada pertandingan mereka melawan Jepang serta kemungkinan mengulur -- ulur waktu yang merupakan semacam "hal unik" yang dilakukan oleh kebanyakan tim-tim dari timur tengah. Dengan kata lain, skuad Garuda harus menjaga ketenangan mereka dan tidak terprovokasi saat situasi -- situasi tadi terjadi nantinya.

Kemudian usai bertanding melawan Bahrain, skuad Garuda akan melanjutkan perjalanan mereka menuju Qingdao yang akan menjadi venue laga antara Indonesia melawan China.

Tuan rumah sengaja memilih Qingdao untuk membuat timnas Indonesia kelelahan yang dimana mereka memanfaatkan faktor cuaca Qingdao di bulan Oktober yang akan memasuki musim dingin serta letak geografisnya yang berjarak enam jam dari Beijing.

Akan tetapi PSSI sudah mengakali taktik China ini dengan menyewa pesawat carteran yang akan langsung membawa skuad Garuda dari Bahrain ke Qingdao tanpa harus transit di Hong Kong yang akan memotong perjalanan udara menjadi hanya Sembilan jam saja.

Dari segi rangking FIFA, sama seperti Bahrain, jarak antara Indonesia dan China juga terpaut cukup jauh. China saat ini menempati rangking 91 dunia yang tentunya merupakan sebuah anomali mengingat China saat ini adalah negara superpower besar dengan dengan segudang prestasi mereka di kejuaraan cabang olahraga dunia seperti Olimpiade dalam beberapa tahun terakhir.

Sepakbola China boleh dibilang mengalami perkembangan yang cukup mandeg dan cenderung menurun terutama setelah hilangnya hilangnya pamor Liga Sepakbola mereka yang sempat menjadi trend setter di sepakbola Asia pada era 2016 hingga 2019 serta korupsi yang mendera tubuh asosiasi sepak bola di negeri tersebut selama beberapa tahun terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun