Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Melihat Perkembangan Transformasi Alutsista 3 Matra TNI

5 Oktober 2024   12:41 Diperbarui: 5 Oktober 2024   12:45 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ranpur Pindad Badak FSV milik Kostrad. Sumber Gambar: indomiliter.com

Untuk lini kapal Corvette, TNI AL dan Kemenhan sudah melakukan proses upgrade teknologi terhadap kapal -- kapal dari kelas Diponegoro, Kelas Bung Tomo, dan Kelas Bung Karno sejak tahun 2019 hingga sekarang. Upgrade teknologi ini sendiri kebanyakan dilakukan melalui kolaborasi yang dilakukan Perusahaan Indonesia dengan Perusahaan -- Perusahaan dari luar negeri.

Selain upgrade teknologi, TNI AL juga akan menerima hibah kapal corvette kelas Pohang Class dari Korea Selatan yang saat ini masih dalam tahap pemolesan ulang sebelum di kirim ke Indonesia. Biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia untuk kapal ini adalah 35 juta Dollar atau sekitar 570 milyar Rupiah.

Kemudian, kabar menarik juga datang dari lini kapal OPV (Kapal Patroli Lepas Pantai) yang dimana saat ini Indonesia sudah berhasil meluncurkan dua kapal OPV Kelas Raji Haji Fisabillilah (KRI Raja Haji Fisabillilah 391 dan KRI Lukas Rumkorem 392) yang merupakan buatan dalam negeri. Dalam hal ini, PT Daya Radar Utama adalah eksekutor utama dari pembangunan kedua kapal ini. Tahap selanjutnya adalah pemasangan SEWACO dan sea trial yang akan memakan waktu selama setahun sebelum kedua kapal itu siap di integrasikan dalam armada TNI AL.

Peluncuran KRI Raja Haji Fisabillilah 391. Sumber Gambar: indomiliter.com
Peluncuran KRI Raja Haji Fisabillilah 391. Sumber Gambar: indomiliter.com

Selain itu, Indonesia juga mendatangkan dua kapal OPV kelas Paolo Thaon di Revel buatan Perusahaan Italia, Fincantieri. Untuk kedua kapal ini, statusnya dapat ditingkatkan menjadi fregat tergantung kebutuhan. 

Kapal OPV Kelas Paolo Theon Di Revel yang akan segera dimiliki oleh TNI AL. Sumber Gambar: viva.co.id
Kapal OPV Kelas Paolo Theon Di Revel yang akan segera dimiliki oleh TNI AL. Sumber Gambar: viva.co.id

Nominal yang harus dikeluarkan Kemenhan untuk kedia kapal ini adalah sekitar 20,4 Triliun Rupiah menurut rilis data kontrak yang dikeluarkan oleh Fincantieri beberapa waktu lalu. Kedua kapal OPV itu akan datang secara bertahap, yang dimana Kapal pertama akan datang pada Oktober 2024 ini dan yang kedua akan datang pada April 2025.

Kemudian, TNI AL juga telah melakukan penambahan armada kapal selam baru jenis Scorpene melalui kerja sama PT. PAL dan Naval Group dari Prancis. Unit Scorpene yang akan diterima oleh TNI AL adalah versi evolved-nya yang memiliki keunggulan teknologi yang tidak dimiliki oleh Scorpene biasa. Kapal Selam ini menggunakan baterai lithium-ion yang membuatnya dapat beroperasi selama 80 hari non-stop tanpa naik ke permukaan serta mengcover jangkauan hingga 8000 mil laut. Pembangunan kedua kapal selam ini sendiri dilakukan di galangan kapal milik PT. PAL.

Kapal Selam Scorpene Evolved. Sumber Gambar: jabar.herald.id
Kapal Selam Scorpene Evolved. Sumber Gambar: jabar.herald.id

Selain lini -- lini kapal yang sudah disebutkan di atas TNI AL juga gencar memperbaharui, mengadakan, atau menambah unit -- unit lain di alutsista mereka seperti kapal rudal cepat, kendaraan penyelamat kapal selam, kapal pendeteksi ranjau, dan kapal penelitian hidrografi dan oseanografi.

TNI AL juga baru -- baru ini dikabarkan menjajaki rencana untuk pengadaan rudal anti kapal supersonic Brahmos pabrikan India yang akan menjadi deterens pertahanan pesisir Indonesia jika terealisasi. Kepala Staf TNI AL, Laksamana Muhammad Ali mengatakan pada sebuah wawancara jika pengadaan rudal Brahmos ini akan masuk ke belanja prioritas untuk renstra (rencana strategis) tahun 2024 -- 2029.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun