Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Asa Modernisasi Pengelolaan Klub Sepakbola di Indonesia

26 September 2024   11:16 Diperbarui: 26 September 2024   22:36 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokter utama Arsenal, Dr. Zafar Iqbal. Sumber Gambar: dailycannon.com 

Yang pertama adalah asisten pelatih dan pelatih teknikal. Asisten pelatih biasanya memiliki tugas untuk membantu pekerjaan pelatih kepala dalam kapasitas kepelatihan dan juga hal = hal administratif. Biasanya asisten pelatih berjumlah 2-3 orang. 

Lalu, ada juga jajaran pelatih teknikal yang bertugas untuk meningkatkan bagian-bagian skill tertentu dalam pelatihan. Dalam sebuah klub sepakbola professional saat ini, mereka biasanya memiliki pelatih kiper, pelatih striker, dan pelatih set piece tergantung dengan kebutuhan tim.

Dokter utama Arsenal, Dr. Zafar Iqbal. Sumber Gambar: dailycannon.com 
Dokter utama Arsenal, Dr. Zafar Iqbal. Sumber Gambar: dailycannon.com 

Lalu yang kedua adalah staff pelatih bidang kesehatan dan kebugaran yang biasanya meliputi fisioterapis, dokter tim, pelatih fisik, dan pelatih rehab.

Tim analis dari Liverpool. Sumber Gambar: nacsport.com
Tim analis dari Liverpool. Sumber Gambar: nacsport.com

Dan yang ketiga adalah staff kepelatihan bidang data dan analisis. Biasanya untuk bidang ini, rata-rata klub sepakbola professional memiliki setidaknya 2-3 chief analyst yang bertugas untuk membantu staff kepelatihan lainnya dengan hasil analisis data yang dapat dimengerti dengan mudah, entah itu analisis performa pemain, analisis performa klub secara keseluruhan, dan lain sebagainya. Nah, biasanya para chief analyst ini juga dibantu oleh Video Analyst dan juga Match Analyst.

Untuk konteks klub-klub Indonesia, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, masih banyak yang tidak memiliki staff kepelatihan yang lengkap dan professional karena berbagai sebab tetapi kebanyakan karena tidak menemukan kandidat yang cocok untuk mengisi posisi tersebut karena pengalaman yang kurang atau dana yang tidak memadai.

Parahnya lagi, kita juga sempat menyaksikan adanya dokter gadungan di tubuh timnas yang juga bekerja di PSS Sleman saat itu yang bernama Elwizan Aminuddin. Ia diketahui menggunakan ijazah palsu dan akibat dari perbuatannya itu, beberapa pemain termasuk kiper timnas saat ini, Ernando Ari hampir pensiun dini karena diagnosanya yang bodong.

Untuk itulah dalam perekrutan tenaga-tenaga staff kepelatihan, klub harus benar-benar melihat dan menyelidiki background dari para kandidat dengan seksama supaya kasus serupa tidak terulang lagi.

Harapannya untuk poin kedua ini masih sejalan dengan poin pertama yakni, supaya klub -- klub Indonesia sadar akan pentingnya memiliki jajaran staff kepelatihan yang kompeten dan lengkap guna meningkatkan mutu pelatihan dan performa pemain di atas lapangan.

Poin berikutnya yang tidak kalah penting adalah pengembangan usia dini melalui akademi klub. Kepemilikan akademi bagi klub modern saat ini adalah sebuah keharusan, mengingat akademi merupakan jalan masuk untuk bakat-bakat muda yang nantinya mungkin akan menjadi andalan untuk klub di masa depan setelah mengalami penempaan di tim kategori umur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun