Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Asa Modernisasi Pengelolaan Klub Sepakbola di Indonesia

26 September 2024   11:16 Diperbarui: 26 September 2024   22:36 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu sudut dari training center Bali United di Pantai Purnama. Sumber Gambar: baliutd.com
Salah satu sudut dari training center Bali United di Pantai Purnama. Sumber Gambar: baliutd.com

Ada yang sudah sangat lengkap dengan segala fasilitasnya seperti Dewa United dan Bali United, lalu ada yang baru memiliki kompleks lapangan saja, dan ada pula yang masih sekedar wacana dan rencana. Sementara itu klub yang tidak memiliki fasilitas training center sendiri biasanya menyewa lapangan milik pemerintah atau swasta setiap kali mereka akan berlatih.

Inilah juga letak keuntungan dari klub yang memiliki training center sendiri yang dimana mereka tidak perlu lagi mengeluarkan biaya sewa setiap kali mereka ingin latihan sehingga alokasi dana dapat digunakan untuk keperluan lainnya.

Training center milik Dewa United. Sumber Gambar: jhlgroup.co.id
Training center milik Dewa United. Sumber Gambar: jhlgroup.co.id

Harapannya adalah semakin banyak klub yang memiliki training center pribadi mereka sendiri untuk ke depannya.

Beralih dari stadion dan training center, hal kedua yang harus diperhatikan oleh klub-klub Indonesia adalah memiliki jajaran staff kepelatihan yang lengkap dan mumpuni.

Yeom Ki-Hun, pelatih striker timnas Indonesia. Sumber Gambar: suara.com
Yeom Ki-Hun, pelatih striker timnas Indonesia. Sumber Gambar: suara.com

Hal ini sebetulnya berkaca dari bagaimana misalnya Shin Tae Yong menunjuk rekan senegaranya Yeom Ki-Hun untuk menjadi pelatih striker di Timnas Indonesia yang efeknya langsung terasa pada meningkatnya penampilan para ujung tombak tim Garuda seperti Ramadan Sananta, Dimas Drajad, dan Hokky Caraka di level klub.

Sebenarnya disinilah letak ironinya. Timnas seharusnya sudah menerima "produk jadi" dari klub akan tetapi yang terjadi malah sebaliknya.

Klub-klub pro Indonesia seharusnya lebih banyak berinvestasi untuk memiliki tim kepelatihan yang lengkap dan kompeten. Biasanya dalam sebuah klub professional saat ini, terdapat 3 elemen staff kepelatihan.

Miroslav Klose, Mantan pelatih striker Bayern Munich di era 2020 - 2022. Sumber Gambar: bavarianfootballworks.com
Miroslav Klose, Mantan pelatih striker Bayern Munich di era 2020 - 2022. Sumber Gambar: bavarianfootballworks.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun