Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dinamika Naturalisasi Pemain dan Perkembangan Sepak Bola Indonesia

13 September 2024   14:09 Diperbarui: 13 September 2024   14:13 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asnawi dalam pertandingan Port FC melawan Buriram United. Sumber Gambar: goal.com

Terkhusus untuk pemain -- pemain lokal Indonesia yang abroad ke luar negeri seperti Asnawi Mangkualam, bersaing dengan pemain diaspora di Timnas sudah menjadi hal yang biasa karena memang dirinya sudah banyak bersaing dengan pemain asing selama kariernya di Korea Selatan dan Thailand. Sebagai contoh, kini Asnawi sudah menjadi pilihan utama Port FC untuk mengisi posisi bek kanan setelah sebelumnya mantan pemain PSM Makassar itu harus bersaing ketat dengan rekan setimnya di posisi yang sama dan juga punggawa Timnas Thailand, Suphanan Bureerat.

Asnawi dalam pertandingan Port FC melawan Buriram United. Sumber Gambar: goal.com
Asnawi dalam pertandingan Port FC melawan Buriram United. Sumber Gambar: goal.com

Atau bagaimana Witan Sulaeman misalnya yang juga sudah melanglang buana bermain di Polandia, Serbia, dan Slovakia yang dimana ia pun sudah merasakan bersaing dengan para pemain lokal disana yang membuatnya juga sudah terbiasa dengan persaingan di tubuh timnas saat ini. Ia pun juga sama seperti Ridho atau Asnawi masih tetap menjadi pilihan utama STY terutama di sektor sayap kanan.

Hal ini tentu juga menjadi sinyal jika pemain lokal pun juga mendapatkan kesempatan yang sama besarnya dengan pemain diaspora jika mereka mau terus belajar dan bekerja keras meningkatkan diri mereka. Bahkan untuk hal -- hal kecil seperti menjaga kebugaran tubuh dan menjaga pola makan juga sudah dilakukan oleh pemain -- pemain lokal kita yang bermain di timnas.

Lalu kembali ke Peter F. Gontha yang dalam salah satu poinnya, menanyakan jika apakah Indonesia adalah bangsa yang besar yang seolah -- olah mengatakan jika terdapat pemain diaspora di tubuh timnas adalah sesuatu yang bersifat penjajahan dan juga menuduh para pemain diaspora ini memiliki dua paspor yang membuat mereka sewaktu -- waktu dapat membuangnya.

Tentu saja adalah poin -- poin tersebut tidaklah benar dan tidak berdasar. Pertama, seperti yang sudah di sebutkan sebelumnya, jika "orang yang memiliki hubungan darah Maroko maka ia adalah orang Maroko" maka "orang yang memiliki hubungan darah Indonesia, juga berhak membela timnas Indonesia".

PSSI dalam hal ini tentu tidak memaksakan seorang pemain keturunan supaya membela timnas Indonesia. PSSI saat ini hanya memberikan penawaran dan membuka kesempatan seluas -- luasnya jika ada pemain keturunan dan diaspora yang mau membela timnas Indonesia.

Erick Thohir bersama Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Sumber Gambar: Media Indonesia
Erick Thohir bersama Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Sumber Gambar: Media Indonesia

Ibaratnya jika yang bersangkutan sudah yakin dan mantap untuk membela skuad Garuda, PSSI akan mengurus perpindahan kewarganegaraannya dan juga federasinya, dan jika yang bersangkutan menyatakan tidak atau masih mau mempertimbangkan, PSSI akan menghormati keputusan yang bersangkutan.

Dan anggapan soal pemain diaspora memiliki dua paspor adalah tidaklah benar, karena Republik Indonesia adalah negara yang menerapkan "single citizenship" atau kewarganegaraan Tunggal. Sehingga, paspor yang saat ini pemain keturunan dan diaspora pegang setelah proses perpindahan kewarganegaraan adalah paspor Indonesia saja.

Mudahnya adalah, jika seorang WNI memiliki kewarganegaraan lain maka status WNI-nya akan langsung gugur. Semua ini sudah diatur mekanismenya dalam Undang -- Undang nomor 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun