Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tsar Peter I: Sang Petualang yang Mengubah Rusia

16 Agustus 2024   10:11 Diperbarui: 16 Agustus 2024   10:15 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberontakan Streltsy di Moskow. Sumber Gambar: russiabeyond.com

Setelah itu, Peter beranjak menuju ke Belanda. Pada awalnya ia ingin naik kapal, namun karena cuaca yang buruk, Peter memutuskan melewati jalur darat melewati daerah utara Jerman bersama rombongannya. Peter berusaha untuk tidak terlalu terlihat oleh banyak orang namun, dua orang wanita bangsawan Jerman yang mengetahui kedatangannya berniat mengundangnya untuk makan malam di Coppenbrugge yang dimana Peter memutuskan untuk menghadirinya. Peter sangat terkesan dengan dua Wanita bangsawan tersebut karena kecerdasan dan pengaruh yang mereka miliki dan mereka pun juga tampak menyukai Peter.

Peter akhirnya sampai di Belanda setelah beberapa hari perjalanan. Pada saat itu, Belanda dikenal sebagai pusat perdagangan dan industri terkemuka di Eropa yang membuat Peter sangat tertarik untuk melihat bagaimana segala sesuatunya bekerja di sana. Ia kemudian tiba di Kota Zaandam yang saat itu menjadi pusat galangan kapal Belanda. Ia tinggal di sana selama beberapa bulan dan mempelajari banyak hal tentang pembangunan kapal dimana ia menyamar sebagai seorang pelaut Rusia biasa untuk menutupi identitasnya.

Peter saat Bekerja di Galangan Kapal di Zaandam, Belanda. Sumber Gambar: russiabeyond.com
Peter saat Bekerja di Galangan Kapal di Zaandam, Belanda. Sumber Gambar: russiabeyond.com

Karena lambat laun sudah banyak orang yang sudah mulai mengenalinya, Peter memutuskan untuk melanjutkan pembelajarannya soal perkapalan di area galangan kapal milik VOC di Amsterdam berkat bantuan Nicolas Witseen yang saat itu menjabat sebagai salah satu direktur utama di Kongsi dagang terbesar di dunia saat itu.

Tidak hanya perkapalan, Peter juga mempelajari soal pembangunan industri, sains, dan arsitektur yang membuatnya berkunjung ke berbagai tempat seperti museum, kebun, pabrik, laboratorium, universitas, dan kincir angin. Ia juga menghabiskan waktunya untuk memperhatikan keindahan arsitektur kota Amsterdam dan kanal -- kanal-nya.

Setelah itu, Peter bertolak ke Utrecht dan bertemu dengan William III, Pangeran Oranye sekaligus Raja Inggris saat itu. William adalah sosok yang sangat dikagumi oleh Peter karena keberhasilan kampanye -- kampanye militernya sejak usia muda. Ia mengatakan kepada William jika ia akan mengunjungi Inggris setelah Belanda yang membuat William begitu senang. Kemudian, Peter melakukan pemberhentian terakhirnya di Den Haag sebelum bertolak Inggris.

Peter tiba di London pada bulan Januari 1698 setelah menghabiskan 5 bulan di Belanda. London pada saat itu adalah kota terkaya kedua setelah Amsterdam dan juga kota yang indah yang membuat Peter tertarik untuk melihat dan mempelajarinya. Selama di Inggris, Peter tinggal di sebuah lingkungan rumah mewah dan banyak kedatangan tamu bangsawan Inggris. William III yang mendengar kehadiran Peter di London juga mengunjunginya bersama dengan calon pemimpin masa depan Inggris, Ratu Anne.

Peter di sebuah Pesta di London. Sumber Gambar: bbc.co.uk
Peter di sebuah Pesta di London. Sumber Gambar: bbc.co.uk

Pada saat itu, Peter juga masih mempelajari soal perkapalan karena Inggris saat itu juga memiliki armada Angkatan laut yang kuat. Selain itu, ketertarikannya mempelajari agama Protestan membuatnya bertemu dengan Uskup Agung Canterbury dan Uskup Salisbury, Gilbert Burnet yang membuat Peter banyak menghadiri misa protestan dan bahkan ikut serta dalam pertemuan Quaker kendati ia adalah seorang penganut Katolik Ortodoks Timur. Pada satu kesempatan Peter juga bertemu dengan William Penn yang merupakan pendiri koloni Pennsylvania di Amerika Utara dan berkesempatan untuk hadir di sebuah sesi sidang parlemen Inggris.

Peter kemudian kembali ke Belanda untuk mengumpulkan kembali para diplomatnya dan melanjutkan perjalanan ke Vienna. Sepanjang perjalanan ia melakukan beberapa pemberhentian di Leipzig, Dresden, dan Praha. Ketika sampai di Vienna, Peter berencana untuk bertemu dengan Leopold II, Kaisar dari Kekaisaran Romawi Suci yang membutuhkan satu bulan negosiasi untuk merealisasikannya.

Sembari menunggu, Peter seperti sebelumnya di Inggris, juga tertarik untuk mempelajari ajaran Katolik Roma yang membuatnya menghadiri misa -- misa Katolik dan bertemu dengan Kardinal Kollonitz. Pada akhirnya, Peter bertemu dengan Leopold II dalam sebuah pesta besar yang meriah setelah sebulan menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun