Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Perjalanan Panjang Sepak Bola Indonesia Bangkit dari Mati Suri

13 Agustus 2024   12:36 Diperbarui: 13 Agustus 2024   12:37 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Sumber Gambar: Kompas.com

Tak lama kemudian, PSSI mengadakan kongres luar biasa untuk melakukan pemilihan ketua umum baru setelah masa jabatan Iwan Bule habis dan beliau tidak ingin melanjutkan. Singkat cerita, Erick Thohir didaulat menjadi ketua umum PSSI untuk periode 2023 -- 2027 mengalahkan La Nyala Matalitti  dalam pemungutan suara.

Erick Thohir. Sumber Gambar: Republika/Thoudy Badai
Erick Thohir. Sumber Gambar: Republika/Thoudy Badai

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu bukanlah orang yang asing dengan manajemen olahraga terutama sepakbola. Erick adalah mantan pemilik klub raksasa Italia Inter Milan dari 2015 hingga 2019 sebelum ia menjualnya kepada Suning Group asal China. Selain itu, saat ini ia juga tercatat sebagai pemilik Oxford United yang saat ini berlaga di Divisi Championship. Selain itu, Erick juga memiliki pengalaman sebagai ketua penyelenggara Asian Games 2018 silam dan juga saat ini menjabat sebagai anggota eksekutif FIBA. Ia pun juga salah satu sosok vital yang berhasil melobi Presiden FIFA, Gianni Infantino untuk tidak memberikan hukuman kepada Indonesia atas kasus Kanjuruhan dan batal-nya pagelaran Piala Dunia U-20.

Sebagai ketum baru PSSI, Erick mencanangkan beberapa program yang dapat dibagi menjadi 3 program kerja besar yakni: Memperkuat Timnas Indonesia di segala level, Perbaikan Liga sepakbola Indonesia dan Pembenahan PSSI. Ia berprinsip jika sepakbola Indonesia harus dikelola dengan pendekatan -- pendekatan modern dan inovatif.

Ia bahkan juga sudah merancang blueprint sepakbola Indonesia yang bermuara pada target Indonesia untuk duduk di 50 besar rangking FIFA dengan rincian tahapan pemulihan selama 2023, pengembangan selama 2024 -- 2028, masa peningkatan selama 2028 -- 2034, dan masa keemasan pada 2034 -- 2045 jika semuanya berjalan baik. Hal semacam ini terinspirasi dari bagaimana Jepang membangun sepakbolanya dengan memiliki Blue Print untuk periode 100 tahun.

Kemudian waktu kembali berlalu. Selama setahun terakhir, berbagai gebrakan untuk timnas Indonesia dilakukan oleh Erick Thohir dan PSSI. Salah satunya adalah lebih mengintensifkan pencarian pemain -- pemain diaspora dan keturunan yang membuat saat ini Timnas Indonesia diperkuat oleh deretan pemain grade-A berkualitas seperti Jay Idzes, Justin Hubner, Calvin Verdonk, Thom Haye, Ragnar Oeratmangun, Rafael Struijk, Marteen Paes, Shayne Pattynama, dan masih banyak lagi.

Kombinasi mereka dengan pemain lokal timnas senior sejauh ini telah membuat Indonesia mengamankan satu tempat di Piala Asia 2027 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde Ketiga. Tidak hanya timnas senior, timnas kelompok umur pun juga mendapatkan amunisi pemain keturunan seperti Jens Raven yang kemarin berhasil mengangkat trofi AFF U-19 di bawah asuhan Indra Sjafri.

Di perkirakan, masih ada beberapa nama potensial yang akan bergabung ke timnas Indonesia seperti Kevin Diks, Mees Hilgers, dan Ole Romeny.

Selain itu, Erick Thohir juga memutuskan untuk memperpanjang kontrak Shin Tae Yong hingga 2027 mendatang setelah target Indonesia lolos babak 16 besar Piala Asia 2023 dan minimal lolos ke babak perempat final piala Asia U-23 tercapai. Hal ini tentu menjadi berita yang baik mengingat chemistry antara Shin dan para pemainnya kini sudah semakin kuat.

Pembenahan dan penguatan Timnas Indonesia juga diwujudkan dalam pemilihan lawan -- lawan FIFA Matchday yang semakin berkualitas. Erick menargetkan setiap tahunnya, Timnas Indonesia harus melawan satu tim kuat dunia dari peringkat 1-50. Pada Juni 2023 kemarin, Timnas Indonesia mendapatkan kesempatan untuk melawan Timnas Argentina yang baru beberapa bulan menjadi juara dunia.

Kendati kalah 2-0, Timnas mendapatkan banyak pengalaman berharga dan juga pertandingan ini juga menarik perhatian negara -- negara Asia Tenggara lainnya yang terkejut dan bertanya -- tanya bagaimana Indonesia bisa mengundang Argentina. Yang utamanya adalah bagaimana mengasah mental pemain timnas Indonesia melawan negara -- negara yang ranking sepakbolanya berada jauh di atas kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun