Musim 2023-2024 mungkin akan menjadi musim yang ingin dilupakan oleh Bayern Munich. Hal itu bukanlah tanpa alasan, karena untuk pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir, raksasa Jerman itu harus mengakhiri musim dengan kondisi nirgelar.Â
Dominasi mereka di Bundesliga akhirnya dapat dipatahkan oleh Bayer Leverkusen yang menjalani musim yang luar biasa di bawah asuhan Xabi Alonso dan harus puas bertengger di peringkat 3 klasemen akhir.Â
Selain itu, Die Roten juga harus kembali menelan pil pahit di ajang Piala Liga Jerman atau DFB Pokal dengan kekalahan mengejutkan dari tim divisi tiga, Saarbrucken di ronde kedua.Â
Di Liga Champions, Bayern menorehkan hasil yang lebih baik dari musim-musim sebelumnya dengan berhasil mencapai semifinal kendati kalah dari Real Madrid.
Oleh karena itulah, hasil musim lalu membuat manajemen Die Roten seolah tertampar keras dan segera bergerak cepat untuk melakukan berbagai macam pembenahan guna mengembalikan Bayern Munich ke jalur juara.
Manajemen Bayern Munich yang dikomandoi oleh Max Eberl dan Christoph Freund langsung bergerak cepat untuk menemukan pengganti Thomas Tuchel yang sudah menerima surat pemecatan sejak Februari 2024 silam dan meninggalkan Bayern di akhir musim.Â
Pencarian nahkoda baru untuk klub yang bermarkas di Allianz Arena itu pun juga tidak berjalan mulus. Manajemen Bayern Munich sejatinya sudah mengantongi beberapa nama kandidat seperti Julian Nagelsmann, Ralf Rangnick, Sebastian Hoeness, Roberto De Zerbi, hingga Oliver Glasner.Â
Sayangnya nama-nama yang disebutkan tadi kebanyakan menolak tawaran untuk melatih Bayern Munich dengan berbagai alasan. Manajemen pun semakin pusing dengan situasi tersebut dan terus berkejaran dengan waktu untuk mendapatkan nahkoda baru.Â
Menjelang akhir Mei 2024, manajemen Bayern akhirnya berhasil mengamankan satu nama yang mengejutkan untuk menjadi pelatih baru mereka. Dia adalah Vincent Kompany.Â
Mantan kapten Manchester City dan Timnas Belgia itu dikontrak selama 3 musim hingga Juni 2027 mendatang. Sontak kedatangannya sangat mengejutkan banyak pihak terutamanya fans dan pundit sepakbola terkemuka. Banyak yang menganggap jika Kompany tidak punya pengalaman yang cukup untuk melatih klub sebesar Bayern Munich.Â
Burnley, klub yang berada di bawah asuhan Kompany musim lalu harus kembali terdegradrasi ke divisi Championship setelah hanya bisa finish di peringkat ke-19 klasemen akhir Premier League setelah setahun sebelumnya Kompany berhasil membawa klub yang bermarkas di Turf Moor itu promosi ke kasta tertinggi sekaligus menjuarai divisi Championship pada April 2023 silam.Â
Sebelum berkarier di Inggris, Kompany mengawali karir kepelatihannya di Anderlecht selama 3 musim dengan pencapaian yang bisa dibilang cukup baik namun tidak begitu spesial.
Kendati demikian, manajemen Bayern Munich mengatakan jika mereka percaya penuh kepada Kompany untuk memulai era baru untuk raksasa Jerman tersebut dan Kompany pun juga menyatakan siap dengan segala ekspetasi yang dibebankan kepadanya.Â
Selain itu kemampuan Kompany dalam berbicara 5 bahasa (Inggris, Prancis, Belanda, Spanyol, dan Jerman) dengan fasih juga menjadi salah satu tolak ukur khusus mengapa Bayern memutuskan untuk merekrutnya.
Selain Kompany, Bayern pun juga merekrut beberapa nama baru untuk menjadi asisten kepelatihan Kompany seperti Rene Maric, Aaron Danks, Floribert N'Galula, Bram Geers, dan Rodyse Muniege.
Setelah mengamankan pelatih dan staff kepelatihan baru, Manajemen Bayern Munich kemudian langsung bergegas untuk masuk ke bursa transfer pemain.Â
Sejauh ini, Die Roten sudah mendatangkan sebanyak empat pemain. Yang pertama ada Palhinha yang didatangkan dari Fulham dengan biaya transfer 49 juta Euro. Pemain Internasional Portugal itu akan mengisi pos utama gelandang bertahan yang memang sangat dibutuhkan Bayern sejak musim kemarin.
Selain itu, ada juga nama Michael Olise, winger muda dan berbakat asal Prancis yang didatangkan dari Crystal Palace dengan mahar 60 juta Euro dan Hiroki Ito dari Stuttgart sebesar 23,5 juta Euro untuk mengisi posisi bek Tengah.Â
Ada juga nama Nestory Irankuda yang merupakan wonderkid Australia yang bermain di Adelaide United sebagai winger juga berhasil di daratkan oleh Bayern dengan mahar 3,4 juta Euro.
Setelah mendatangkan 4 pemain sejauh ini, Bayern masih akan berencana untuk menambah amunisi pemain di bursa transfer. Menurut rumor yang beredar, Die Roten mengincar gelandang serang baru untuk menambah kreativitas di lini tengah.
Ada beberapa nama yang menjadi incaran Bayern yakni Xavi Simmons, Desire Doue, dan Dani Olmo. Tetapi sayangnya ketiga nama tersebut sudah memilih dan berlabuh ke klub lain. Simmons memutuskan untuk bertahan di Leipzig, Doue memutuskan untuk memilih PSG sebagai pelabuhan berikutnya, dan Olmo baru saja diresmikan oleh Barcelona.Â
Oleh karena itu akan menarik untuk menantikan langkah alternatif Bayern selanjutnya yang mungkin saja akan terwujud dengan mencari pemain lain ataupun menggunakan pemain yang sudah ada di dalam skuad.
Di samping itu, Bayern juga dirumorkan mencari bek tengah tambahan. Mereka diisukan mengincar Jonathan Tah yang merupakan pilar utama pertahanan Leverkusen musim lalu. Sempat ada negosiasi antara dua klub namun beberapa laporan menyatakan jika manajemen Bayern dan Kompany merasa sudah puas dengan komposisi 5 bek Tengah yang saat ini mereka miliki yakni Dayot Upamecano, Kim Min Jae, Hiroki Ito, Josip Stanisic, dan Eric Dier.
Selain mendatangkan pemain, Bayern juga melakukan cuci gudang besar-besaran terhadap beberapa pemain lama di skuad mereka. Matthijs De Ligt dan Noussair Mazraoui dilego ke Manchester United dengan total transfer mencapai 70 juta Euro.Â
Selain itu Bayern juga tengah berusaha untuk menjual Leon Goretzka, Serge Gnabry, Alphonso Davies, dan Kingsley Coman yang dianggap sudah tidak masuk rencana klub menurut beberapa laporan. Â
Hal ini juga dimaksudkan untuk memperbaiki struktur gaji pemain yang sempat berantakan akibat dari keputusan-keputusan yang tidak cermat dari manajemen Bayern sebelumnya yang dikomandani oleh Hasan Salihamidzic dan Oliver Kahn yang sudah dipecat pada Mei 2023 silam.
Segalanya berjalan dengan baik untuk Bayern Munich sejauh ini terutama untuk pramusim mereka. Bayern membukanya dengan kemenangan besar atas Rottarch-Egern dengan skor telak 14-1 dalam bagian pemusatan Latihan mereka di Tegernsee. Kemudian mereka beruji coba dengan FC. Duren yang merupakan klub Regionalliga bagian barat dan mendapatkan hasil imbang 1-1.
Setelah itu, seperti kebanyakan klub top Eropa lainnya, Bayern juga mengadakan tur pramusim di luar Eropa. Untuk tahun ini, mereka memutuskannya untuk mengadakannya di Korea Selatan sekaligus sebagai upaya untuk menarik fanbase mereka di wilayah Asia Timur, setelah sebelumnya mereka menjajal China dengan membuka kantor cabang di Shanghai pada 2017 silam dan beberapa official stores yang tersebar di beberapa kota di negeri tirai bambu tersebut.
Di Seoul, Bayern bertemu dengan Tottenham Hotspur asuhan Ange Postecoglou yang di mana mereka memenangkan match tersebut dengan skor tipis 2-1 dan setelahnya mereka kembali bertemu dengan Spurs di London dalam ajang Malta Cup dan lagi-lagi Die Roten berhasil menang dengan skor 3-2.Â
Selanjutnya Bayern masih akan menjajal satu pertandingan pramusim lagi yang di mana mereka akan menghadapi klub divisi utama Austria, WSG Tirol sebelum menjalani pertandingan resmi pertama mereka menghadapi Ulm di ronde pertama DFB Pokal.
Dari segi permainan yang terlihat selama pramusim, Bayern menunjukan perubahan gaya bermain yang drastis yang mengedepankan pressing tingkat tinggi dan terus menerus ke area pertahanan lawan.Â
Dalam hal ini, Kompany menekankan pada pentingnya penguasaan bola secepat mungkin dengan pola pressing yang rapi dan kombinasi umpan satu-dua cepat yang memberikan nuansa gaya permainan Bayern seperti di era 2019-2020, di mana mereka meraih 6 gelar dalam satu tahun.Â
Dalam salah satu wawancaranya, Kompany juga menegaskan jika ia tidak akan mengimplementasikan "satu sistem permainan tetap" untuk permainan Bayern musim ini melainkan akan lebih mengandalkan taktik yang mengedepankan adaptasi dengan gaya bermain lawan.Â
Hal ini menjadi petunjuk jika Bayern akan menggunakan pendekatan yang lebih fleksibel dari segi taktikal. Gaya kepelatihan Kompany yang mengutamakan komunikasi intens dengan pemain juga memberikan warna baru.Â
Semenjak hari pertamanya bekerja di Sabener Strasse, Kompany sudah berinteraksi dengan para pemain termasuk dari tim muda Bayern. Kompany terlihat berbicara dengan intens dengan beberapa pemain dan tidak sungkan memberikan pujian dan kritikan secara mendetail di sesi latihan yang biasanya diakhiri dengan tos ataupun pelukan hangat.Â
Banyak orang yang membandingkannya dengan Pep Guardiola yang memiliki gaya serupa dalam pendekatannya terhadap pemain. Hal ini juga menunjukkan perbedaan yang kontras terhadap gaya kepelatihan Tuchel yang cenderung lebih otoritatif dan pasif terhadap pemain.
Kompany juga menyinggung jika ia akan melakukan banyak rotasi pemain musim ini untuk mengarungi berbagai kompetisi yang akan dihadapi oleh Bayern. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan jam terbang dan kualitas kedalaman skuad yang merata, terutamanya untuk para pemain muda potensial Bayern seperti Adam Aznou, Javier Fernandez, Aseko-Nkili, Gabriel Vidovic, Tarek Buchmann, dan Arijon Ibrahimovic.
Langkah peminjaman pun juga dilakukan terhadap beberapa nama pemain muda seperti Paul Wanner, Lovro Zvonarek, dan Bryan Zaragoza untuk membuat mereka mendapatkan jam terbang lebih di klub peminjam mereka masing-masing dan diharapkan setelah mereka kembali, mereka akan siap umtuk tim utama.
Mengintegrasikan pemain muda dan akademi ke skuad utama menjadi hal yang sangat dikejar oleh manajemen Bayern dan mereka tidak lagi ingin menyia-nyiakan pemain muda potensial seperti yang sudah-sudah.
Selain itu, Kompany pun juga membawa perubahan baru terhadap analisis permainan dan taktik saat Latihan dengan menggunakan drone yang dioperasikan oleh salah satu asistennya untuk memberikan perspektif yang lebih baik dalam positioning dan jalur lari para pemain dalam latihan.
Dengan semua persiapan yang sudah dilakukan Bayern sejauh ini, penulis berpendapat jika Die Roten boleh dikatakan sedang dalam masa transisi yang masif dalam menyambut musim baru dan juga mempersiapkan generasi baru Bayern untuk beberapa tahun mendatang. Mereka masih memiliki waktu hingga 30 Agustus yang merupakan tenggat waktu bursa transfer Jerman untuk perencanaan skuad mereka.
Menarik untuk ditunggu kejutan-kejutan apa lagi yang akan disuguhkan oleh Die Roten selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H