Mohon tunggu...
WILLIAM ABRAHAM BUTARBUTAR
WILLIAM ABRAHAM BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Lainnya - Murid Sekolah

Anak SMA yang membutuhkan nilai sumatif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Apakah Siswa Harus Menguasai 13 Mata Pelajaran yang Diberikan oleh Sekolah?

20 November 2023   12:47 Diperbarui: 20 November 2023   13:20 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

APAKAH SISWA HARUS MENGUASAI 13 MATA PELAJARAN YANG DIBERIKAN OLEH SEKOLAH?

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kompetensi peserta didik. Salah satu cara yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mewajibkan pelajar untuk menguasai 13 mata pelajaran. Berdasarkan data dari permendikbud nomor 36 tahun 2018, dijelaskan bahwa alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA dikelompokan menjadi 3 bagian. Antara lain ;

  1. Mata pelajaran kelompok A (Umum), yaitu mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, dan Bahasa Inggris. 

  2. Mata pelajaran kelompok B (Umum), yaitu mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, Kesehatan, Prakarya dan Kewirausahaan. 

  3. Mata pelajaran kelompok C (Peminatan), yaitu Mata pelajaran Peminatan Akademik dan Mata Pelajaran Pilihan. 

Namun, kebijakan ini dinilai memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan kembali. Dikarenakan istilah "menguasai" dan "mempelajari" adalah 2 kata yang jelas sangat berbeda maknanya.

Banyak sekali pandangan-pandangan yang ditimbulkan dari pernyataan, bahwa siswa diwajibkan untuk "menguasai" 13 mata pelajaran yang diberikan oleh sekolah. Istilah "menguasai" berbeda dengan istilah "mempelajari" dan hal ini memiliki konsekuensi tertentu 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "menguasai" memiliki arti memiliki penguasaan atau kendali yang baik terhadap suatu bidang pengetahuan, keterampilan, ataupun wilayah, berhasil mengendalikan atau mengatasi sesuatu dengan baik, dan memiliki kemampuan atau keahlian yang tinggi dalam suatu hal.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "mempelajari" memiliki arti mengkaji, menghafal, atau menggali pengetahuan tentang sesuatu melalui proses belajar dan pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran, kata ini merujuk pada tindakan untuk memahami, atau mengeksplorasi materi atau topik tertentu.

Kedua hal tersebut tentu memiliki konsekuensi yang berbeda. Konsekuensi yang didapat saat siswa hanya dituntut "mempelajari" mata pelajaran yang diberikan oleh gurunya adalah siswa menjadi kurang paham mengenai beberapa hal yang sudah diajarkan oleh guru-guru di sekolahnya. Siswa cenderung hanya akan memahami pelajaran yang mereka minati saja, sehingga mata pelajaran lain yang juga sekiranya penting kurang dipahami oleh mereka. 

Berbeda dengan konsekuensi yang didapat dari tuntutan siswa untuk "menguasai" 13 mata pelajaran di sekolah. Hal ini dapat menyebabkan stress dan mengurangi waktu yang dapat digunakan siswa untuk mengembangkan minat dan bakat pribadi mereka. Jika seorang murid harus memaksakan dirinya untuk menguasai semua 13 mata pelajaran, murid tersebut akan mengalami stress atau pun burnout. 

Berdasarkan artikel dari detik.com, dosen Fkep Unpad Indra Maulana S.Kp., Ners., M.M., menuturkan, burnout biasanya terjadi akibat pekerjaan yang menumpuk dan terlalu berat. Siswa atau pelajar pun dapat mengalami burnout karena begitu banyak tugas yang belum dipahaminya. Pengaruh dari tuntutan ini juga dapat mengakibatkan kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan aktivitas non-akademis, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan siswa secara keseluruhan. 

Berdasarkan artikel dari suara.com, diberitakan sebelumnya, seorang siswa di salah satu SMP di Tarakan, Kalimantan Utara ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi tempat tinggalnya di Kelurahan Sebengkok, Selasa sekitar 17.00 WITA. Hal ini diduga bahwa siswa tersebut bunuh diri karena pembelajaran online yang didapat olehnya. Para guru disarankan untuk tak hanya memberikan tugas semata yang membuat siswa terbebani saat belajar online hingga stress sampai bunuh diri di berbagai daerah.

Untuk menghindari efek-efek samping dari belajar terlalu banyak maka murid harus menyesuaikan jam belajarnya dengan aktivitas lainnya seperti waktu istirahat, bermain, bersosialisasi dan hal hal lainnya yang tidak menggunakan kinerja pikiran yang berlebihan. Berdasarkan argumen ini, dapat disimpulkan bahwa tuntutan untuk "menguasai" 13 mata pelajaran dapat memiliki dampak negatif terhadap kesejahteraan siswa dan pengembangan minat pribadi mereka.

Sebagai kesimpulan dari pernyataan ini, tuntutan untuk "menguasai" tiga belas mata pelajaran dapat berdampak negatif pada kesehatan siswa dan pengembangan minat pribadi mereka. Berbeda dengan "mempelajari", "menguasai" dapat menyebabkan stres dan kelelahan pada siswa. 

Selain itu, hal ini dapat menyebabkan kurangnya waktu untuk aktivitas non-akademis dan bersosialisasi, serta kurangnya waktu untuk mengembangkan minat dan bakat pribadi siswa. 

Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk menyesuaikan jadwal belajar mereka dengan aktivitas lainnya agar mereka tetap sehat dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun