Berdasarkan artikel dari detik.com, dosen Fkep Unpad Indra Maulana S.Kp., Ners., M.M., menuturkan, burnout biasanya terjadi akibat pekerjaan yang menumpuk dan terlalu berat. Siswa atau pelajar pun dapat mengalami burnout karena begitu banyak tugas yang belum dipahaminya. Pengaruh dari tuntutan ini juga dapat mengakibatkan kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan aktivitas non-akademis, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan siswa secara keseluruhan.Â
Berdasarkan artikel dari suara.com, diberitakan sebelumnya, seorang siswa di salah satu SMP di Tarakan, Kalimantan Utara ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi tempat tinggalnya di Kelurahan Sebengkok, Selasa sekitar 17.00 WITA. Hal ini diduga bahwa siswa tersebut bunuh diri karena pembelajaran online yang didapat olehnya. Para guru disarankan untuk tak hanya memberikan tugas semata yang membuat siswa terbebani saat belajar online hingga stress sampai bunuh diri di berbagai daerah.
Untuk menghindari efek-efek samping dari belajar terlalu banyak maka murid harus menyesuaikan jam belajarnya dengan aktivitas lainnya seperti waktu istirahat, bermain, bersosialisasi dan hal hal lainnya yang tidak menggunakan kinerja pikiran yang berlebihan. Berdasarkan argumen ini, dapat disimpulkan bahwa tuntutan untuk "menguasai" 13 mata pelajaran dapat memiliki dampak negatif terhadap kesejahteraan siswa dan pengembangan minat pribadi mereka.
Sebagai kesimpulan dari pernyataan ini, tuntutan untuk "menguasai" tiga belas mata pelajaran dapat berdampak negatif pada kesehatan siswa dan pengembangan minat pribadi mereka. Berbeda dengan "mempelajari", "menguasai" dapat menyebabkan stres dan kelelahan pada siswa.Â
Selain itu, hal ini dapat menyebabkan kurangnya waktu untuk aktivitas non-akademis dan bersosialisasi, serta kurangnya waktu untuk mengembangkan minat dan bakat pribadi siswa.Â
Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk menyesuaikan jadwal belajar mereka dengan aktivitas lainnya agar mereka tetap sehat dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H